catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Hikmah-hikmah Kisah Keluarga Nabi Ibrahim


Setiap Dzulhijjah dan Iduladha tiba, setiap orang punya preferensi tersendiri saat memaknainya. Sungguh, jika direnungkan dalam-dalam, Dzulhijjah adalah bulan yang penuh kisah hikmah Keluarga Nabi Ibrahim. Di bulan yang dimuliakan Allah, salah satu dari bulan haram ini terdapat dua momen ibadah penting, yaitu haji dan qurban. Dan jika disimak kembali, kedua ibadah ini adalah ibadah yang penuh dengan hikmah kisah keluarga ayah para nabi.
Matahari 9 Dzulhijjah 1441H

Haji……
Adalah rangkaian ibadah yang beberapa rukunnya merekam dan mengenang kembali “ritual” yang dilakukan keluarga Nabi Ibrahim. Agar umat muslim mendapat hikmahnya. Merenungi fitrah sebagai manusia.
Sai, lari-lari kecil antara Shofa dan Marwah adalah rangkaian rukun haji untuk meneladani perjuangan Hajar saat mencari air untuk Ismail kecil yang menangis. Jarak jauh harus ditempuh, bolak-balik, tetapi Hajar tidak mengeluh. Hingga akhirnya air muncul dari dalam tanah yang dijejak Ismail mungil saat menghentak-hentakkan kaki sambil menangis.
Nah saya…diuji dengan sedikit kesusahan, ngga punya uang aja udah nangis Bombay. Ngajarin anak SFH udah mau naik darah aja bawaannya. Sabar seperti hanya ada di kamus saja.
Lempar jumroh
Adalah perlambang ketika Nabi Ibrahim melempar setan-setan yang membisikkan agar tidak mentaati perintah Allah yang diperolehnya melalui mimpi. Perintah untuk menyembelih Ismail. Keturunan yang ditunggunya selama berpuluh-puluh tahun. Saya? Jangan-jangan malah bersekutu dengan setan di beberapa hal…naudzubillah..astaghfirullah…
Hajar dan Ismail kecil, ditinggalkan Nabi Ibrahim (atas perintah Allah) di gurun pasir tanpa bekal. Dan Hajar hanya bertanya :”apakah ini perintah Allah?” serta Nabi Ibrahim hanya bisa mengangguk tak tega. Hajar pun terdiam dan tidak banyak bertanya. Betapa Hajar tak menghujat dan mempertanyakan lebih lanjut. Betapa keduanya taat dan patuh kepada perintah Allah


Qurban
Ismail bayi lahir ketika Nabi Ibrahim berusia kurang lebih 86 tahun. Keturunan yang telah lama didambakan. Terbayang betapa bahagia ketika yang dinantikan berpuluh tahun akhirnya hadir di tengah keluarga. Lalu tiba-tiba turun perintah Allah : sembelihlah anakmu.
Duh…kalau yang menerima perintah dari Allah itu kita (saya) yang notabene manusia biasa, mungkin cuek aja ah pura-pura ga tau. Yang bener…anak yang lama ditunggu kehadirannya, sedang keren-kerennya di usia belia kok malah disuruh sembelih gitu aja.
Tetapi, Nabi Ibrahim taat…meski sempat ragu dan ia harus meyakinkan dengan meminta pendapat Ismail kecil. MasyaAllah, Ismail pun patuh, meyakinkan ayahandanya untuk melaksanakan perintah Allah. Namun kemudian karena ketaatan mereka kepada perintah Allah, Allah memerintahkan malaikat jibril untuk mengganti Ismail kecil dengan domba ketika proses penyembelihan akan berlangsung.
Kisah Nabi Ibrahim dan riwayat tentang penyembelihan qurban terangkum dalam Al Quran surat As-Saffat, ayat 99-111. Indah, penuh hikmah. Betapa ketaatan tanpa penawaran akan diganjar Allah secara kontan.
Padahal nih, kita (saya) kalau disuruh qurban sering mikir dulu sampai njedir. Itung-itungan. Apalagi pas kondisi sempit karena krisis tahun ini. Kalau jual hape pasti ngga cukup juga sih, lah hape saya kalau dijual paling laku di bawah 500 ribu hahaha. Tapi ada sedikit tabungan yang maksudnya buat biaya pendidikan anak-anak. Tahun depan dua-duanya butuh biaya besar. Si Mas insyaAllah di kelas akhir KMI. Adiknya butuh biaya ekstra untuk sekolah jenjang lanjutan karena sekarang sudah kelas 6 MI.
Maka…mikirnya ruwet dulu sebelum akhirnya memutuskan mengambil tabungan itu. Bandingkan dengan ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Ismail. Ngga pakai nawar, langsung mematuhi perintah Allah. Padahal itu masalah “nyawa” bukan harta. Duh kok saya jadi malu….

Artikel ini saya tulis di hari Arafah….sebagai bahan perenungan bagi diri saya sendiri. Manusia penuh dosa, yang tak kunjung mampu berhaji ke tanah suci. Yang setiap kali menghadap Allah untuk mendirikan sholat, seperti sedang memanggul dosa-dosa di pundak dan kepalaku…dan berharap dosa-dosa itu runtuh dan diampuni ketika sujud dan ruku’ …Yang tak pernah memiliki amalan istimewa atau rahasia, tetapi tetap berharap surga karena pasti tak mampu bertahan atas siksa dan panasnya api neraka….


Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.