Sholat
dhuha, hampir setiap muslim pernah menunaikan sholat sunnah ini. Dibandingkan dengan
sholat sunnah tahajud yang butuh niat sangat kuat karena harus mendirikan sholat di
tengah enak-enaknya waktu tidur, sholat dhuha mungkin dipandang “lebih
mudah” karena didirikan di waktu pagi hingga menjelang dhuhur.
((Eits tapi ya nggak mudah-mudah banget, kalau terlalu disibukkan pekerjaan hingga lupa waktu, sholat dhuha yang sebenarnya mudah bisa saja jadi terlewat begitu saja)
((Eits tapi ya nggak mudah-mudah banget, kalau terlalu disibukkan pekerjaan hingga lupa waktu, sholat dhuha yang sebenarnya mudah bisa saja jadi terlewat begitu saja)
Mengapa
sholat dhuha tergolong sholat sunnah yang diutamakan?
Berikut
keistimewaannya:
1. Menggantikan sedekah setiap ruas tubuh
1. Menggantikan sedekah setiap ruas tubuh
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap sendi tubuh setiap
orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu
kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid
(Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah)
sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu
sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali
mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan
melaksanakan dua rakaat shalat dhuha." (HR Muslim dan Abu Dawud).
2. Mendapat pengampunan dosa
2. Mendapat pengampunan dosa
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menjaga
shalat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di
lautan." (HR Ibnu Majah).
Hadits yang lain mencatat, "Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh kemudian ia duduk dan tidak mengucapkan perkataan yang sia-sia, melainkan berzikir pada Allah SWT hingga menunaikan shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, ia tidak punya dosa." (HR Abu Ya'la).
Hadits yang lain mencatat, "Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh kemudian ia duduk dan tidak mengucapkan perkataan yang sia-sia, melainkan berzikir pada Allah SWT hingga menunaikan shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, ia tidak punya dosa." (HR Abu Ya'la).
Kita
biasa mengenal “melancarkan rezeki” sebagai manfaat sholat dhuha yang paling
utama. Nah inilah (kalau menurut saya) maksud dari lancarnya rezeki. Bukankah jika
kebutuhan hidup kita dicukupiNya adalah rezeki yang tak ternilai harganya? Tak
perlu berpikir dan berharap muluk-muluk menjadi kaya raya karena sholat dhuha. Jika
apa yang kita butuhkan dicukupkan itu sudah karunia yang luar biasa.
Haditsnya: “Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah)
karena Aku pada awal siang (shalat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi
(kebutuhan)-mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi).
4. Mendapat pahala setara ibadah haji dan umrah (keutamaan dari sholat dhuha awal waktu dengan syarat dan ketentuan berlaku)
4. Mendapat pahala setara ibadah haji dan umrah (keutamaan dari sholat dhuha awal waktu dengan syarat dan ketentuan berlaku)
Sedih
karena tak kunjung mampu umroh dan berhaji? Kita mungkin belum berkesempatan
ziarah ke makam Rasulullah dan mendapat keutamaan sholat di Masjid Nabawi dan
Masjidil Haram. Tetapi Allah Maha Kuasa telah menjanjikan suatu ibadah yang
pahalanya setara ibadah haji dan umroh, yaitu sholat isyra’ . Sholat isyro’ adalah sholat dhuha di awal waktu yang didirikan sekitar 10-15 menit usai
matahari terbit, dengan catatan dilakukan di masjid usai sholat subuh
berjamaah. Jadi usai sholat subuh berjamaah, berdiam di masjid dengan
berdzikir atau khusyu' dalam kajian atau bertilawah hingga 15 menit setelah matahari terbit, kemudian
mendirikan dua rokaat sholat isyra’ , insyaAllah dapat pahala seperti berhaji dan umroh... MasyaAllah…
"Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian duduk
berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan)
mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan
umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya." (HR Tirmidzi).
Kapan
waktu utama untuk sholat dhuha?
Diriwayatkan dalam HR Muslim:
Syaibani
berkata: "Zaid bin Arqam RA melihat beberapa orang mendirikan shalat
Dhuha". Kemudian Zaid berkata: "Seandainya mereka tahu, sholat Dhuha
setelah waktu ini sebenarnya lebih utama". Zaid melanjutkan, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat awwabin adalah ketika
anak unta mulai (merasa) kepanasan (tamradh al-fishal)" (HR Muslim).
Awwabin adalah orang-orang yang memilih kembali kepada Allah. Sebagian ulama
berpendapat: lantaran pada waktu tamradh al-fishal orang-orang cenderung
memilih untuk berteduh/beristirahat"
Nah kapan tuh kira-kira anak unta mulai kepanasan? kalau dilihat dari jam mungkin sekitar jam 9 -10 WIB ya. Asal jangan mendirikan sholat dhuha di waktu yang dilarang, yaitu selama 20 menit menjelang dhuhur, alias waktu matahari tepat di atas kepala.
Doa (Setelah)
Sholat Dhuha
Adakah
doa khusus usai sholat dhuha? Saya baca-baca sebenarnya
tidak ada doa khusus yang diwajibkan, seperti halnya bacaan sholat. Namun ada
dua versi doa yang biasa dibaca sesudah sholat dhuha:
1. Doa dari -kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal.
1. Doa dari -kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal.
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ
ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ
قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ
كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ
فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا
فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ
وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ
الصَّالِحِيْنَ
"Allahumma innad
dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata
quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kana
rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana
mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu,
bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini
ma atayta 'ibadakas sholihin".
Artinya:
"Ya Allah, bahwasanya
waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu,
dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan
perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas
langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika
masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika
masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan,
kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau
limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh".
2. Doa yang diriwayatkan dalam hadits
2. Doa yang diriwayatkan dalam hadits
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat
Dhuha, beliau mengucapkan,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
“ALLOHUMMAGHFIR-LII
WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM”
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah
taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang sampai beliau membacanya seratus
kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619)
Mau
baca doa sholat dhuha yang mana dong? Menurut saya terserah pada pilihan masing-masing. Sebab doa
bersifat universal, bahkan berdoa dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah pun
Allah pasti Maha Mendengar dan Mengabulkan. Hanya bagi saya sendiri sudah terbiasa dan lebih sreg melafadzkan doa yang kedua.
Doa yang berupa dzikir, istighfar, permohonan ampun bagi saya meneduhkan dan melembutkan hati. Rasanya lebih adhem, ayem, jika seorang hamba yang penuh dosa merendahkan diri sedemikian rupa di hadapan Sang Maha Kaya dan Maha Suci.
Doa yang berupa dzikir, istighfar, permohonan ampun bagi saya meneduhkan dan melembutkan hati. Rasanya lebih adhem, ayem, jika seorang hamba yang penuh dosa merendahkan diri sedemikian rupa di hadapan Sang Maha Kaya dan Maha Suci.
Teringat
petuah Ibnu Qoyyim al-Jauziyah:
“Bila engkau ingin berdoa, sementara waktu yang kau miliki
begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu banyak keinginan, maka
jadikan seluruh isi doamu istighfar, agar Allah memaafkanmu. Karena bila Dia memaafkanmu,
maka semua keperluanmu akan dipenuhi-Nya tanpa engkau memintanya,”
Sumber :
Republika.co.id
Rumaysho.com
No comments:
Post a Comment