catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Ketika Pondok Berjibaku Melawan Corona

Izinkan saya menuliskan kata hati.
Kita belajar banyak dari pandemi.
Untuk senantiasa merendahkan diri dan hati di hadapan Sang Illahi..
Sebab semua sepenuhnya yang bergulir di langit dan bumi atas Kehendak Allah semata..
Di artikel tentang balik pondok di tengah pandemi, tentang sepenuhnya berserah diri kepada Allah usai berikhtiar, dan takdir Allah pun menyapa sebagai pengingat untuk senantiasa rendah hati.
Sebagai walisantri, kami paham pondok telah semaksimal mungkin berikhtiar. Menerapkan protokol kesehatan. Membuat puluhan bilik disinfektan. Jauh hari sebelum liburan santri pondok telah melakukan pembatasan, tidak menerima kunjungan walisantri, bahkan kirim paket pun dilarang. Dan Alhamdulillah insyaAllah semua santri yang pulang dalam kondisi sehat tanpa membawa virus bawaan yang "mengerikan"
Yang menjadi pertanyaan saat itu adalah bagaimana saat harus balik pondok?
Liburan telah diperpanjang 20 hari. Hingga akhirnya diputuskan para santri kembali menjelang akhir bulan Syawal. Pondok juga mewajibkan santri membawa surat kesehatan dan karantina mandiri di atas materai ditandatangi wali  sebagai tindakan proteksi. Dua hal ini adalah syarat wajib masuk Custom House: prosedur masuk pondok.
Mereka pun harus melalui protokol kesehatan, mengenakan masker sejak dari keberangkatan, masuk bilik disinfektan, mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.
Tetapi Allah mentakdirkan bahwa ada santri di pondok campus 2 yang terpapar, pasien 01 sebagai hasil tracing. Dan diikuti belasan santri lainnya.
Panjang cerita. Media juga membubuhkan beberapa pemberitaan yang terlalu hiperbola dan tidak sesuai fakta. Tetapi sebagi walisantri kami memilih menunggu rilis resmi dari pondok dan berbagai kanal berita resmiya.


Dan dari masalah ini saya belajar tentang kecintaan ibu (asuh) kepada anaknya serta bakti anak kepada "ibu" nya. Betapa pondok mengupayakan para santri mendapatkan perawatan terbaik. Puluhan yang dinyatakan reaktif diisolasi di penginapan Wisma Darussalam.

 Gubernur, Pangdam, Kapolda memberikan bantuan berupa peralatan kesehatan dan sembako. Santri yang dinyatakan positif Covid diminta gubenur untuk dirawat di Surabaya

Sedangkan para alumninya tak kalah peduli. Mereka menjadi pagar bagi pondok, ibu kedua mereka. Literasi dilawan dengan literasi. Pemberitaan yang hiperbola dijawab dengan opini, dengan bahasa santun dan mengedukasi.

 Saya jadi tersadar begitu banyak jurnalis yag sepat mengecap pendidikan di sini. Bahkan ikatan alumni menyumbangkan instrumen PCR. Dan masih banyak sumbangsih lain-lain untuk ibu tercinta mereka...
Ikatan yang tak bisa dinilai dengan harta atau ditukar dengan permata.

Saya terharu...sangat
Hingga menyempatkan menulis catatan. Agar tak lekang dalam ingatan



Sekadar merekam kenangan...
Foto ini saya ambil dari lantai II BKSM, sekitar bulan Desember 2018 saat putra  saya waktu duduk di kelas 3 dirundung sakit hampir setahun lamanya.
.
Ia sempat memohon untuk aladawam saja atau cuti setahun..
Tapi kami, orang tuanya melakukan segala upaya agar ia bertahan.
.
"Kamu insyaAllah sembuh Nak, sebab Allah telah berjanji tak akan mengabaikan doa-doa orang yang beriman. Tapi kalau kamu bertanya kapan, maaf Mama nggak bisa menjawab sebab semua jawaban dari pertanyaan adalah otoritas Allah semata," begitu jawaban saya kala itu ketika ia bertanya kapan bisa sembuh...
.
Maka, jika ibu (asuh) putra-putri kita sedang diuji untuk kesekian kali. insyaAllah ada saatnya berlalu..nanti..seperti janji Allah akan menjaga tempat-tempat dimana Asmanya  diagungkan setiap hari. Seperti saat Allah berkenan menyembuhkan putra saya tanpa kambuh lagi..

Kita hanya harus menahan diri, bersabar atas ujian ini dan melantunkan doa, istighfar tiada henti...
Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.