Ikatlah ilmu dengan mencatat. Maka meski sedikit terlambat izinkan saya menuliskan kembali tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan amalan-amalan unggulan yang dianjurkan selama bulan Dzulhijjah.
Alhamdulillah, tahun ini insyaAllah tidak ada perbedaan mengenai jatuhnya tanggal 1 Dzulhijjah, karena metode rukyat dan hisab sama-sama menetapkan tanggal 2 Agustus 2019 bertepatan dengan 1 Dzulhijjah 1440H.
Mungkin sebagian dari kita tidak menyadari bahwa keutamaan 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah sangat istimewa, hingga Allah menyebutkannya dalam surat Al Fajr ayat 1-2: Demi Fajar dan Malam yang kesepuluh. Menurut tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud dengan malam kesepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Bulan Dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah. Keempat bulan tersebut adalah Dzulqoidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Maka dalam bulan-bulan ini seyogyanya ibadah dan amalan lebih ditingkatkan, berharap mendapat ampunan dan memperberat timbangan amal kebaikan di hari penghitungan.
Keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah disabdakan Rasulullah dalam hadits:
Amalan-amalan utama dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah:
“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah)” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah ?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)” (HR. Al Bukhari)
1. Berhaji (dan umroh)
Berhaji wajib hukumnya bagi muslim. Berbeda dengan umroh yang bisa dilakukan setiap waktu, berhaji hanya bisa dilaksanakan di bulan Dzulhijjah dan puncak haji adalah Wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah.
2. Berpuasa Arofah
Bagi yang tidak menunaikan ibadah haji, disunnahkan untuk berpuasa Arofah pada 9 Dzulhijjah. Namun di riwayat hadits yang lain disebutkan bahwa disunnahkan untuk memperbanyak puasa pada tanggal sebelumnya yaitu 1-8 Dzulhijjah. Jika tidak mampu, setidaknya tanggal 8-9 Dzulhijjah yaitu puasa Tarwiyah dan Arofah. Jika masih belum mampu setidaknya puasa Arofah pada 9 Dzulhijjah, sayang jika dilewatkan sebab keutamaan puasa Arofah adalah menghapus dosa satu tahun yang lalu dan setahun yang akan datang? what ampunan untuk setahun yang akan datang? belum berbuat dosa sudah diganjar ampunan, yuk dosa yang banyak >> Ya kalee ngartiin seenak kita sendiri. Dari ceramah ustadz yang pernah saya baca, ampunan untuk dosa setahun yang akan datang itu bermakna bahwa puasa tersebut menjadi perisai agar kita tidak melakukan dosa. Bukan kita bebas bermaksiat selama setahun ke depan karena sudah yakin dosa kita langsung diampuni sebagai ganjaran berpuasa Arofah di tanggal 9 Dzulhijjah.
3. Berqurban
Hewan qurban yang disyariatkan adalah unta, sapi, kerbau, domba, kambing. Berjenis kelamin jantan, tidak cacat dan sehat.
· Waktu berqurban
adalah pada 10 Dzulhijjah usai sholat Ied hingga sebelum matahari terbenam di
13 Dzulhijjah.
· Berqurban
bisa dilakukan dengan niat untuk qurban satu keluarga baik itu berupa satu ekor
sapi atau kambing, atau qurban dalam bentuk patungan sapi untuk tujuh orang
· Istri
boleh berqurban dengan uangnya sendiri dan diniatkan untuk satu keluarga atau
dititipkan kepada suami agar berniat untuk qurban satu keluarga
· Bagi
yang berniat berqurban hendaknya tidak memotong kuku dan rambut sejak awal
Dzulhijjah hingga binatang qurbannya disembelih
4. Memperbanyak dzikir
Membaca takbir, memperbanyak dzikir adalah amalan yang dianjurkan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Jika tak mampu menghafal banyak bacaan dzikir, setidaknya lafadzkan dua kalimat ringan diucapkan namun memberatkan timbangan kebaikan, yaitu:
Subhanallah wabihamdihi subhanallahiladzim
Semoga Allah mengizinkan kita mengisi 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dengan berbagai amal kebaikan. Dan istiqomah kita lakukan sepanjang kehidupan.
No comments:
Post a Comment