Rezeki dari Allah itu apa sih? Jawabnya pasti yang enak-enak: duit, perhiasan, makan lezat, minuman menyegarkan, pasangan hidup dan anak yang shalih/shalihah cantik rupawan. Ada yang menjawab rezeki itu penyakit yang sulit disembuhkan, order atau proyek yang batal dijalankan atau cinta yang bertepuk sebelah tangan?
Hehehe ya jujur saya juga begitu. Pernah beberapa kali mengalami PHP masalah kerjaan. Agency naskah pesan 30 artikel, sudah dikerjakan lima biji tiba-tiba dibatalkan sepihak dengan alasan customer batal order dan naskah saya tentu tidak dibayar, ikut lomba blog lalu sepi, akun penyelenggara diam-diam bae tidak ada kabar berita siapa yang ditetapkan sebagai pemenang. Ikut kuis atau lomba menulis tiba-tiba dikirimi email lomba dipending, dibatalkan karena peserta kurang dari kuota. Ya sudah berarti belum rezeki saya.
Tapi Alhamdulillah, item yang terakhir saya sebutkan tentang lomba menulis yang dibatalkan karena peserta kurang dari kuota malah menjadi pintu rezeki berikutnya. Naskah yang sudah saya kirimkan dan tayang di blog diberikan uang pengganti lelah yang lumayan. Kemudian beruntun saya diberikan penawaran kerja sama yang menyenangkan. Sungguh, rezeki dari Allah yang tak pernah terbayangkan.
Benar juga kata orang bijak, kalau sedang susah jangan buru-buru menggerutu. Siapa tahu Allah sedang menguji kesabaranmu dan menjanjikan hadiah yang lebih dari kesusahanmu itu. Kalau sedang merasa "wah lepas dah yang saya harapkan" siapa tahu mungkin memang hasilnya nanti tidak seperti yang kita harapkan, eh tapi ada penggantinya yang sedang Allah siapkan.
Satu hal yang saya pelajari sebagai pekerja lepas adalah selalu bersyukur atas rezeki dari Allah. Kalau pas ramai kerjaan orderan sampai nafas ngos-ngosan mengejar deadline, Alhamdulillah masih bisa berkarya, badan sehat-sehat saja, dompet tentu terisi juga. Kalau pas sepi, gak juga bisa dibilang ongkang-ongkang kaki, waktunya istirahat sejenak sambil baca buku dari lemari. Sambil ikutan kuis untuk mengusir sepi memendam harap menjadi jalan turunnya rezeki. Apapun itu, bagaimanapun kondisi tergantung pada kita bagaimana cara menikmati.
No comments:
Post a Comment