catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Lima Penyebab Anak Melawan Orang Tua

Zaman makin edan. Penyebab anak melawan orang tua seringkali baru berhasil dipahami ketika terlanjur terjadi hal yang mengerikan, seperti membakar rumah bahkan membunuh orang tuanya sendiri. Berita-berita kriminal zaman sekarang seringkali membuat bulu kuduk berdiri, tak sanggup memikirkannya mengapa hal ini bisa terjadi.

Masih ingat kan tentang berita anak yang tega melawan orang tua dan membakar rumah karena keinginannya untuk memiliki handphone tidak kunjung diwujudkan, sebab kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan. Atau ((berita-berita)) artinya tidak cukup sekali berita tentang anak yang tega membunuh ibunya sendiri karena merasa perlakuan orang tuanya yang tidak adil, pilih kasih terhadap dirinya dibandingkan dengan saudara-saudara lain. Kira-kira apa yang menjadi penyebab anak melawan orang tua hingga tega berbuat sadis?
Penyebab Anak Melawan Orang Tua

Sebagai ibu dari dua putra, saya selalu berharap anak-anak saya tidak menjadi anak yang durhaka. Saya berharap kehidupan mereka bersama kami orang tuanya baik-baik saja, happily ever after. Suatu hari saya dikejutkan dengan cerita si bungsu tentang teman sepermainannya. Si teman yang baru duduk di kelas 5 SD curhat, dia merasa tidak nyaman di rumahnya. Dia berkata tidak suka punya Ayah dan Ibu seperti yang ia miliki sekarang. Galak, suka marah dan tidak bisa diajak ngobrol - katanya. Radit memang pernah cerita temannya ini pernah dipukul karena melakukan suatu hal yang dilarang ibunya. Entah main terlalu lama sampai lupa waktu lalu saat diingatkan malah membantah dengan kata-kata kasar atau merusak barang pribadi si Ayah.

Mengingat kembali berita-berita mengerikan itu dan curhat teman bermain anakku, jadi ingin menulis tentang penyebab anak melawan orang tua. 

Dari segi pemikiran saya, anak yang durhaka atau berani melawan orang tuanya bisa jadi karena:
1. Pendidikan agama yang kurang
Jika anak dekat dengan Tuhan, mendapat pendidikan agama yang layak, ia pasti paham bahwa durhaka kepada orang tua adalah perbuatan dosa. Lalu siapa yang bertanggung jawab atas pendidikan akhlak, budi pekerti sebagai bagian dari ajaran agama? tentu pihak sekolah dan keluarga harus bahu membahu. Terutama orang tua yang seharusnya berada lebih dekat dengan sang anak.

2. Pengaruh buruk lingkungan
Game, tayangan televisi, you tube yang mengandung kekerasan bisa menjadi pemicu tindak kriminalitas. Tanpa memandang siapa korbannya, anak yang kecanduan game, tayangan pornografi bisa bertindak agresif dan di luar kontrol

3. Dampak dari perilaku orang tua
Mengaca dari cerita si Radit tadi, kemungkinan si anak berani kepada orang tua karena menganggap orang tuanya tidak sayang, hanya bisa marah dan mengekang. Wah ini saya jadi ikut mawas diri. Jangan-jangan saya juga hanya bisa ngomel dan tidak pandai mencuri hati anak-anak.
Penyebab Anak Melawan Orang Tua

4. Contoh buruk dari orang tua
Hati-hati, jika sebagai orang tua juga masih berposisi sebagai anak perlakukan orang tua kita dengan baik. Sekali anak-anak menyaksikan cara bicara kita yang tidak pantas terhadap orang tua, mereka akan menganggapnya sebagai hal yang wajar dan melakukan hal yang sama terhadap kita.

5. Kurang kasih sayang dan salah paham
Orang tua yang terlalu sibuk seringkali mengalami miskomunikasi dengan sang anak. Si anak bisa saja merasa tidak diperhatikan, diperlakukan tidak adil dibandingkan saudara kandungnya yang lain. Padahal maksud orang tua tidak demikian. Saya jadi ingat cerita lain dari Radit tentang teman sekolahnya. Sehari-hari temannya jarang mengerjakan PR, nilai ujiannya juga jauh di bawah nilai rata-rata kelas. Temannya pernah bercerita bahwa ayah dan ibunya bekerja. Dia tak pernah ada yang menemani untuk belajar. Ibunya kalau tiba di rumah hobinya marah-marah. Kata Radit "Mungkin temanku akan membuat film berjudul - Kesengsaraanku adalah Kebahagian Ibuku" . Oh My God!

Mungkin masih banyak faktor lain yang bisa menjadi penyebab anak melawan orang tua. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki. Tinggal bagaimana kita berupaya menjadi orang tua yang lebih baik dan peduli dan mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik budi. Intinya adalah tak lupa untuk mawas diri dan memperbaiki cara berkomunikasi. Semoga dengan demikian tercipta rumah tangga penuh harmonisasi.
Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.