Ramadan telah tiba, bulan yang paling dinanti umat Islam seluruh dunia. Qodarullah awal puasa di Indonesia tidak sama antara pemerintah dan beberapa pihak lainnya, baik itu ormas maupun pondok pesantren.
Menyikapi perbedaan awal puasa ini hendaknya kita bersikap bijak:
1. Pilih sesuai yang diyakini, tidak ada yang salah karena semua adalah ijtihad
2. Tidak ada kaitan dengan politik
Pendukung maupun haters pemerintahan sekarang hendaknya bisa memilah urusan agama dan politik. Kan aneh gitu, kalau ada yang memilih tanggal awal Ramadan berbeda dengan pemerintah dengan alasan pemerintah sekarang fasik, musuh Islam. Berbeda dengan pemerintah soal penetapan tanggal hijriyah menurut saya biasa, sah-sah aja. Lha saya pernah tuh Iduladha 2018 ikut sholat Ied Muhammadiyah karena pemerintah dan masjid dekat rumah belum lebaran. Nah bagaimana saya mau berlebaran setelah sehari sebelumnya berpuasa Arofah saat yang berhaji wukuf di Arofah 9 Dzulhijah. Masa'' saya harus menunggu 2 hari setelah puasa Arofah baru berlebaran.
Jadi kalau pun memilih awal Ramadan berbeda dengan pemerintah, menurut saya sebaiknya bukan alasan politis. Kalau saya pribadi lebih cenderung pada keyakinan: jika ada muslimin yang melihat hilal ya sudahlah itu awal bulan hijriyah. Muslim di jazirah Arab dan Afrika menetapkan 1 Ramadan pada 2 April 2022. Pondok gontor tempat anak saya menuntut ilmu juga demikian. Muhammadiyah, tempat anak kedua saya sekolah juga demikian. Bismillah maka mantap mulai berpuasa Ramadan di 2 April 2022
3. Biasa aja, nggak usah diblow up
Paling males tu kalau lihat orang bersitegang di medsos atau debat masalah perbedaan awal bulan hijriyah yang berkaitan dengan Ramadan dan hari raya. Akan lebih baik jika diam saja, santuy, nggak usah memprovokasi, nggak usah merasa sok benar lalu menyalahkan yang berbeda. Yang penting beribadah karena Allah, ada ijtihad ulama yang diyakini ilmu dan kapabilitasnya.
Begitu sih kisah puasa hari pertama di tahun 2022. Yang terpenting adalah berdoa untuk keselamatan menjalani Ramadan
Allahumma ahillahu 'alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu. "Ya Allah mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam (atas kuasa Tuhanku dan Tuhanmu)
Bener banget mau sahur aja kadang bingung ngikut yang mana, tapi unik sih perbedaan di Indonesia malah dijadikan keberagaman. Asal kita tinggi toleransi dan bisa menyikapi gpplah, terima kasih tipsnya!
ReplyDelete