Ramadhan tinggal 90 hari lagi. Sudahkah siapkah diri ini?
Monolog:
"Eh ngapain harus bersiap menyambut Ramadhan"Monolog:
"Loh kan Ramadhan bulan penuh kemuliaan, bagai tamu agung yang layaknya disambut penuh penghormatan?"
Yes, Ramadhan bukan bulan biasa. Sepatutnya kita bersiap menyambut hadirnya. Berdandan, perhiasan, baju baru atau makanan? Bukan. Ada yang jauh lebih penting daripada persiapan yang sekadar polesan. Dalam sebuah majelis ilmu, saya pernah mencatat tausyiah ustadz, bahwa empat hal berikut ini sebaiknya disiapkan:
1. Persiapan ilmu
Ilmu apaán nih? Bukan berhitung atau ilmu psikologi yaa. Ilmu yang lebih tepat untuk menyambut Ramadhan adalah Fiqih tentang puasa. Kita perlu merefresh memori tentang hal-hal yang membatalkan puasa, batasan waktu berbuka dan sahur, amalan-amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama Ramadhan beserta tata cara sesuai syariat. Jadi kalau kita tiba-tiba sakit, muntah saat berpuasa Ramadhan nggak perlu bingung: ini puasa batal nggak ya. Kalau qodarullah sakitnya harus diobati dengan suntik atau infus, puasa batal nggak ya? Kalau lagi hamil atau menyusui lalu nggak kuat puasa cukup bayar fidyah atau sama qodho'nggak ya? Maka kini saatnya membaca-baca lagi kajian fiqih puasa. Ilmu yang sangat dibutuhkan ketika Ramadhan tiba.
2. Persiapan Rohani
Berpuasa Ramadhan mungkin terasa bagai penjara jika kita tidak mempersiapkan mental dan rohani sebelum ia datang. Bagaimana tidak, makan, minum hubungan suami istri, hal-hal yang halal dilarang dilakukan selama menjalankan puasa dan baru bisa dinikmati ketika waktu berbuka. Maka siapkan rohani semaksimal mungkin agar kita gembira saat menyambut Ramadhan bulan mulia. Pacu diri untuk lebih rajin puasa sunnah, istighfar, bertilawah, dzikir dan mengingat Allah, sholat malam, mengikuti kajian dan majelis taklim, berinfaq sedekah dan amal shalih lainnya. Tujuannya agar rohani kita lebih siap untuk menyambut Ramadhan. Hati terasa lebih lapang ketika memohon ampunan.
3. Persiapan fisik
Berpuasa adalah ibadah yang butuh stamina tubuh yang kuat. Menahan lapar dan dahaga selama kurang lebih 12 jam (bagi umat muslim di wilayah Indonesia) bisa menjadi sangat berat. Maka siapkan fisik dengan cara menjaga stamina. Rajin berolahraga, makan makanan bergizi, dan juga berpuasa sunnah agar saat Ramadhan tiba tubuh ini nggak kaget karena perubahan jam makan sehingga berpengaruh pada stamina.
4. Persiapan harta
Waah puasa, trus lebaran, harus kumpulin duit buat beli baju lebaran, gamis untuk anak dan juga perhiasan agar tampil beda saat lebaran. Hush ngawur. Persiapan harta menjelang Ramadhan itu bukan untuk penampilan saat lebaran. Maksudnya di saat Ramadhan kita dianjurkan memperbanyak infaq, sedekah serta wakaf sebab pahalanya berlipat-lipat. Belum lagi anjuran untuk menyiapkan sajian berbuka bagi yang berpuasa dan diganjar pahala setara dengan mereka yang berpuasa. Nah semua itu kan butuh duit juga. Maka menabunglah jauh hari agar target infaq sedekah tercapai saat Ramadhan tiba. Menabung khusus untuk Ramadhan ini penting, terutama bagi yang tidak memiliki pendapatan tetap atau pas-pasan seperti saya :)
Mudah-mudahan catatan mengenai 4 hal yang harus disiapkan menyambut Ramadhan ini mampu menjadi penyemangat kita untuk bersiap. Menyambut bulan mulia dengan penuh damba dan harap.
Bismillah semoga Allah mudahkan kita untuk mengoptimalkan waktu yang tersisa dalam menjemput Ramadhan. Semoga Allah sampaikan umur kita pada Ramadhan. Dan berharap selama Ramadhan ibadah kita bisa maksimal serta Allah ridho' untuk memberikan pengampunan.
Aamiin allahumma aamiin
No comments:
Post a Comment