catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Tips Menjadi Ibu yang Baik

Perbedaan pendapat selalu muncul saat asik bergaul. Entah di dunia maya atau di tengah kerabat, teman dan tetangga. Tak jarang perbedaan pendapat itu menjadi salahs satu penyebab perdebatan panjang tanpa pernah pihak yang keluar sebagai pemenang Uniknya yang paling sering berdebat tentang masalah A atau B adalah para perempuan, emak-emak alias ibu-ibu tanpa memandang usia. Sehingga muncul sebutan Mom's war. Alias perangnya emak-emak. Apa benar ibu yang baik bisa terhindar dari Mom's War?
Padahal jika dikaji lebih jauh tak ada manfaatnya berperang argumentasi. Tidak ada yang menyematkan medali, malah menambah musuh karena pertarungan sengit tanpa dihadiri juri dan bisa-bisa menjadi salah satu penyebab hipertensi. Terkadang tanpa disadari kita larut membela satu kubu meski awalnya tidak ingin turut menebar amarah ke segala penjuru. Jadi, mau ikut perang atau memilih jalan agar hati senang? Jika memilih hati senang tips berikut ini bisa diterapkan untuk terhindar dari perang, terutama perang klasik antara Ibu bekerja dan Ibu Rumah Tangga "tak bekerja"
ibu yang baik


Tips ibu yang baik agar terhindar dari Mom's War

  1. Berhenti membandingkan
Setiap orang punya kehidupan sendiri. Tidak sepatutnya untuk membandingkan satu kondisi dengan lainnya. Memandang seorang ibu bekerja di luar rumah sebagai sosok raja tega, padahal ia seorang single parent atau suaminya dalam masalah ekonomi sama halnya dengan menempatkan diri sendiri sebagai sosok yang tidak bijaksana. Belum lagi jika semua wanita diharapkan tidak bekerja. Lalu siapa yang akan menolong wanita melahirkan jika bukan bidan dan dokter wanita? Menjadi guru-guru TK yang sangat ramah kepada bocah? Begitupula sebaliknya, tak perlu mencemooh wanita yang memutuskan tidak bekerja meski mengantongi ijazah sarjana sebagai sosok yang membebani suami. Mengacalah pada Ibu Ainun Habibie tentang pilihan hidup yang beliau pegang teguh sepenuh hati.
  1. Jangan Menyesali Pilihan Hidup
Kekecewaan, rasa kurang bersyukur bisa menjadi pemantik kecemburuan pada orang lain. Kelelahan mengurus rumah dan anak-anak balita, kurang hiburan untuk diri sendiri seringkali menjadi penyebab seorang ibu rumah tangga mencemooh wanita bekerja, hanya karena anggapan bahwa surga pasti berada di telapak kakinya jika 24 jam siap untuk anak dan suaminya. Di sisi lain seorang wanita bekerja merasa cemburu melihat sang anak lebih dekat dengan guru atau pengasuh, menitikkan air mata diam-diam menyaksikan kemesraaan ibu dan anak yang lucu lalu menghibur dirinya dengan perasaan bangga karena telah menjadi salah satu penghasil rupiah dan bisa bersedekah. Dari kebanggaan ini bisa saja muncul cemoohan kepada ibu-ibu yang tampak “santai saja di rumah” Berhenti membandingkan. Syukurilah jalan hidup yang kita jalani, abaikan hal-hal yang merusak suasana hati.
  1. Hindari Menyulut Api
Tidak usah cari masalah. Hidup ini indah jika dijalani dengan cara yang mudah dan mampu mengendalikan amarah. Berapa banyak masalah timbul karena lisan tak terjaga. Di era media sosial fungsi lisan pun diganti dengan jemari. Jangan pernah menyulut api jika tak ingin terbakar nanti.
Setiap orang menghadapi medan perangnya sendiri, ada yang berperang dengan perasaan ketika terpaksa meninggalkan anak untuk bekerja sementara untuk berhenti bekerja ekonomi keluarga tidak memungkinkan. Ada yang berperang dengan cemoohan karena menjadi emak rumahan. Tak perlu menengok ke halaman orang lain dan berupaya menyulut api dari daun kering yang berserakan. Cukup mengurus halaman rumah sendiri agar merasakan kenyamanan ketika bernaung dan merebahkan diri.
Dunia telah memasuki era baru sarat informasi dan teknologi. Sudah bukan zamannya peperangan satu lawan satu, karena telah berganti menjadi perang infinity The Avengers yang sempat pecah saja memutuskan bersatu untuk menghadapi penjahat intergalaksi, masa sih mama-mama hebat masih berdebat masalah wanita karir Vs wanita "tukang tadah suami?" Nggak level ah jika kita harus membuang waktu larut dalam Mom“infinity” war alias peperangan Mama-mama masa kini. Padahal banyak hal bermanfaat yang bisa kita lakukan untuk menciptakan kebahagiaan dan membantu sesama setulus hati. Menjadi ibu yang baik dan terhindar dari Mom's War adalah berkah tersendiri, agar hidup lebih hepi dan awet muda plus disayang suam
Share:

1 comment:

  1. Ngomong sama ibuk-ibuk memang butuh efort besar. Jangankan bahas yang berat, masalah enteng aja jadi rame. Ngeyelnya itu lo nomer siji hehe

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.