Kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi membuat saya garuk-garuk kepala. Beneran ada yang percaya uang bisa digandakan. Korbannya juga cukup banyak. Bagaimana nggak buanyaak lah wong janji-janji penggandaaan harta ini dimulai sjeka tahun 2006. Uniknya lagi itu padepokan bisa buka cabang hingga ke luar Probolinggo. Uhuk..Probolinggoooo ...kota tempat saya dibesarkan ini sekarang punya obyek pembicaraan baru selain gunung Bromo.
Weits kembali ke Dimas Kanjeng. Saya nggak habis pikir nih. Korban iming-iming penggandaan rezeki ini
tidak hanya rakyat jelata yang tingkat pendidikannya rendah namun juga
karyawan, guru hingga pejabat tinggi yang menyandang gelar bareng namanya.
Lebih mengagetkan lagi praktek janji penggandaan uang ini tak hanya monopoli
Dimas Kanjeng. Sebab belakangan terungkap berbagai kasus yang sama dengan
kerugian korban mencapai miliaran rupiah dengan tokoh yang berbeda.
Mungkinkah ada pengaruh hipnotis? atau mungkin juga karena pemikiran cari gampangnya. Rakyat
sudah suntuk dengan berhitung, mengencangkan ikat pinggang, menyesuaikan penghasilan dengan pengeluaran. Ketika datang
iming-iming menggandakan uang maka logika pun musnah berganti gelap mata. Pikir
mereka Toh bukan melakukan tindak pidana dengan korupsi, merampok atau mencuri.
Dinalar
secara logika menggandakan uang adalah hal yang mustahil. Sebagai orang beriman
tentunya paham bahwa sebaik-baik pemberi rezeki adalah Allah Subhana wa ta’ala.
“Dan sesungguhnya Allah adalah
sebaik-baik pemberi rezeki”
(QS:Al Hajj:58)
sebaik-baik pemberi rezeki”
(QS:Al Hajj:58)
Padahal ada rahasia menggandakan rezeki yang tidak melanggar syariat
atau norma adat. Berikut ini adalah cara-cara menggandakan rezeki tanpa menjadi
korban Dimas Kanjeng Taat Pribadi
1.
Bersedekah
Infaq dan sedekah adalah amalan yang dijanjikan
Allah untuk mendapatkan imbalan berlipat ganda. Tak tanggung-tanggung dalam
surat Al Baqarah ayat 245 “Siapakah yang
mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di
jalan Allah) maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat
ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki dan kepadaNya
lah kamu dikembalikan”
Berapa banyak pelipatgandaan yang dijanjikan Allah?
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada setiap bulir seratus biji.
Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang Dia dikehendaki. Dan Allah Maha
Luas karuniaNya lagi Maha Mengetahui (QS Al Baqarah : 261)
Sssst Allah menjanjikan 700 kali lipat kebaikan
dari setiap infaq sedekah yang kita lakukan.
2.
Bersilaturahim
“Siapa
yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya diperpanjang maka hendaknya ia bersilaturahim”
(HR. Bukhari)
Hikmah yang terkandung dari hadits ini menurut
ulama adalah usia yang berkah sepanjang hayatnya. Umur yang diperpanjang
diartikan sebagai banyaknya kebaikan yang dilakukan sepanjang umur sehingga
barokah dan kemuliaan dunia akherat pun didapat. Sedangnya rezeki yang
diperluas dapat diartikan sebagai banyaknya pertolongan dari sesama karena
rajin bersilaturahim. Bisa jadi peluang bisnis, tawaran pekerjaan datang
melalui perantara orang-orang yang kita datangi untuk niat bersilaturahim. Hmm
betapa berlipatganda rezeki yang diperoleh dengan hanya menyambung tali
persaudaraan.
3.
Mengoptimalkan
modal
Rezeki bisa datang berlipat ganda lebih besar
asalkan rajin berdoa dan berikhtiar. Salah satu bentuk ikhtiar adalah
mengoptimalkan modal. Salah satu contoh adalah modal kemampuan menulis. Saya
pernah mengalami keajaiban menggandakan rezeki. Suatu hari mengikuti kuis di
twitter 15 menit menjelang penutupan. Alhamdulillah memenangkan sebuah buku
anak-anak. Buku yang baru terbit tersebut memantik niat saya untuk belajar
menulis resensi dan dikirim ke surat kabar nasional. Alhamdulillah percobaan
pertama kali mengirim resensi berbuah manis. Resensi saya dimuat dan
mendapatkan fee cukup lumayan. Pernah juga ikutan kuis menciptakan quote berhadiah buku. Eh tak lama kemudian si mbak penulis buku tersebut mengadakan lomba review bukunya. Alhamdulillah lah kok saya jadi juara pertama dapat cash pula. Menggandakan rezeki bisa juga dari bidang lainnya. Misalnya nih selain menulis saya juga sering ikutan kuis.
Kalau menang hadiahnya lumayan. Seringnya berburu lomba yang hadiah voucher
belanja. Nah voucher ini biasanya saya kumpulkan. Menunggu saat yang tepat
untuk belanja bulanan, menanti diskonan serta modal untuk lomba berikutnya.
Lomba resep, kontes foto atau menulis cerita kadangkala memerlukan bukti struk
pembelian produk atau foto bersama produk yang diceritakan atau dikonteskan.
Nah daripada keluar uang ekstra maka voucher belanja hadiah bisa dimanfaatkan
untuk belanja produk. Namun perlu dicatat bahwa belajar menulis resensi dan
memanfaatkan voucher belanja adalah bentuk ikhtiar menjemput dan menggandakan
rezeki. Berhasil atau tidak hanya Allah yang berhak menentukan.
Itu "salah tiga" (bukan salah satu) cara menggandakan rezeki. Kalau mempercepat datangnya rezeki bisa dilakukan dengan berbagai ikhtiar. Antara lain menjaga ketepatan sholat lima waktu, memperbanyak istighfar, istiqomah sholat dhuha dan tahajjud dan merutinkan dzikir. Psst dzikirnya jangan cuma lisan tapi benar-benar dari dalam hati.
Tak ada yang salah dengan harapan
mendapatkan rezeki berlimpah. Namun perlu waspada agar tidak tergelincir
mencoba jalan yang salah. Nggak ingin kan masuk tivi dan muncul sebagai korban kasus penggandaan rezeki.
3 Tips yang harus saya bookmark ini Mba. Mantap banget ih :)
ReplyDeleteWuaaa dikunjungi suhu...makasiiih udah mampir mbaak :)
Delete