catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Lima Fakta Mengenai Uang 75 Ribu

 Keributan mengenai Uang 75 Ribu rupiah tak berhenti di proses penukaran yang susah. Tetapi juga kabar-kabar lain di baliknya. Entah kabar burung, gosip atau ramalan berdasarkan wacana. Saya (lagi-lagi) merasa perlu menelusuri kebenarannya.

Ada yang bilang uang ini hanya sebagai merchandise, tidak berlaku sebagai alat tukar alias tidak bisa dibelanjakan. Ada yang berpendapat bahwa uang 75 ribu ini adalah cara pemerintah mengedukasi masyarakat tentang wacana memangkas nilai rupiah alias redenominasi yang intinya memangkas nilai rupiah, Rp 1.000 menjadi Rp. 1. Ada juga yang menyoroti gambar sebagai latar belakang uang, karena salah satu dipandang mirip baju Tiongkok daripada mewakili baju adat daerah. Benarkah demikian?

Berikut fakta yang saya kumpulkan dari media resmi Bank Indonesia dan beberapa media

1. Bukan uang khusus pertama kali

Uang khusus 75 ribu rupiah yang dicetak khusus memperingati 75 tahun Republik Indonesia bukanlah uang khusus pertama kalinya. Namun merupakan uang Rupiah pecahan khusus ketiga dalam rangka memperingati kemerdekaan RI. Sebelumnya juga pernah dirilis Uang Pecahan Khusus pada peringatan kemerdekaan RI yang ke -25 (tahun 1970) dan Uang Pecahan Khusus peringatan kemerdekaan RI yang ke-50 (tahun 1995)

2. Menumbuhkan semangat Bhinneka Tunggal Ika

Uang kertas 75 ribu ini dominan oleh wajah proklamator Soekarno-Hatta sebagai fokus di bagian depan. Tetapi di bagian belakang ada sembilan anak-anak berbaris mengenakan pakaian daerah. Inilah semangat Bhinneka Tunggal Ika. Mengenang proklamator dan mengenal baju-baju tradisional.


3. Yang disangka baju adat Tionghoa itu ternyata...

Tepat di tengah, ada anak lelaki mengenakan baju adat yang kata sebagian netizen "seperti anak Cina di film-film vampire Tionghoa"

Hmm padahal itu baju adat Tidung, Kalimantan Utara. Baguslah dengan adanya ribut-ribut begini kita malah bisa belajar sejarah dan budaya.

4. Benarkah diluncurkan untuk mengedukasi masyarakat mengenai wacana redenominasi rupiah?

Ada sebagian netizen yang berpendapat demikian. Alasannya karena angka nol pada uang 75 ribu rupiah ini dicetak dengan ukuran lebih kecil daripada angka 75. Sehingga sekilas terlihat sebagai "75" saja daripada "75.000".

Tetapi, BI menegaskan bahwa peluncuran Uang Pembayaran Khusus (UPK) ini tidak ada kaitannya dengan wacana redominasi. 

5. Apakah berlaku sebagai alat tukar?

Apa benar uang 75 ribu ini hanya berlaku sebagai merchandise dan tidak laku sebagai alat tukar? Saya mendapat jawabnya dari akun twitter BI kepada salah satu netizen. Intinya jangan khawatir, bisa kok dipakai jual beli. Tapi karena jumlahnya terbatas hanya 75 juta lembar dan proses tukarnya susah, rasanya kok sayang yah dipakai belanja...



Sumber; website BI, Twitter BI, Republika




Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.