Bunda-bunda tercinta, sudahkah memeluk ananda hari ini ?
Berpelukan tidak hanya tindakan spontanitas yang menunjukkan kontak fisik. Namun ditinjau dari segi ilmiah berpelukan terbukti memiliki berbagai pengaruh terutama secara
psikologis.
Beberapa fungsi berpelukan yang dapat
dirasakan antara lain adalah:
- Memicu pelepasan hormon dopamin dan oksitosin
- Menurunkan kadar kortisol
- Berpengaruh pada kesehatan jantung dan tekanan darah
- Ketika momen istimewa sang anak
- Ketika anak berbuat kesalahan
- Ketika anak merasa dalam kondisi emosional
- Ketika anak sakit
- Ketika akan berangkat atau pulang dari bepergian
Hormon dopamin dan oksitosin adalah hormon yang
menimbulkan rasa nyaman dan bahagia. Sehingga ketika berpelukan, pihak yang
berinteraksi akan sama-sama merasa nyaman.
Hormon kortisol dikenal sebagai hormon penanda stress.
Ketika berpelukan, hormon ini secara otomatis akan menurun sehingga
individu tidak mudah merasa tertekan ketika menghadapi permasalahan.
Berkaitan dengan meningkatnya hormon oksitosin, sebuah
penelitian di jurnal Biological Psychology memaparkan bahwa kondisi
tersebut berpengaruh pada tekanan darah menjadi lebih stabil dalam batas normal
sehingga terhindar dari hipertensi dan gangguan jantung.
Mengingat pentingnya berpelukan, maka pelukan adalah
salah satu bentuk kontak fisik yang sangat disarankan dalam interaksi orangtua
dan anak. Apalagi ketika sang buah hati masih berusia bayi, secara naluri orang
tua akan lebih sering memeluknya sesering mungkin. Namun seiring bertambahnya
usia ananda, pelukan mungkin kian jarang ia dapatkan.
Bilamana pelukan orangtua sebaiknya
dilakukan? Secara umum semakin sering orang tua memeluk ananda maka semakin
baik akibat yang ditimbulkannya. Namun beberapa momen berikut ini adalah
saat-saat yang paling disarankan bagi orang tua memeluk buah hatinya sehingga
ia akan mengingat sepanjang hidupnya:
Momen istimewa sang anak adalah momen yang jarang terjadi
seperti saat ulang tahun, ketika anak meraih prestasi, naik kelas atau lulus
sekolah. Pelukan ketika anak sedang berada dalam momen istimewa adalah bentuk
penghargaan atas perjuangan yang telah dilakukan atau pengakuan bahwa
kehadirannya sangat istimewa.
Sebuah kesalahan tidak harus serta merta diganjar dengan
kemarahan. Sanksi boleh ditegakkan sebagai pengingat agar kesalahan yang sama
tak akan terulang, namun peluk ananda sebagai bagian dari penjelasan bahwa hukuman
yang diberikan berlandaskan kasih sayang.
Marah, atau ketika patah semangat adalah kondisi emosi yang
bisa diperbaiki dengan berpelukan. Ketika semangat berjuang anak semakin
berkurang karena merasa lelah, peluk sang anak untuk memberikan motivasi agar
ia menyadari mendapatkan dukungan. Saat anak marah, segera peluk ia dan
bisikkan dengan lembut kata-kata penuh kasih untuk meredakan amarah.
Ketika sang buah hati merasa sakit dan tak enak badan,
peluklah ia, berikan pijatan lembut dan bisikkan doa-doa kesembuhan untuk
memberikannya rasa nyaman.
Ketika orang tua akan berangkat atau segera setelah datang
dari bepergian, termasuk berangkat dan pulang bekerja jangan lupa sempatkan
untuk memeluk anak untuk menumbuhkan rasa bahwa kehadirannya sangat dirindukan.
Berpelukan adalah bentuk interaksi
positif yang berdampak pada tumbuh kembang dan psikologis sang anak. Setiap
kali memeluknya sertakan pula doa-doa kebaikan. Orang tua yang memperlakukan
anaknya penuh cinta akan membentuk sang anak menjadi sosok berbakti dan penuh
kasih sayang.
No comments:
Post a Comment