Review : Manis Pahit Taubatnya Peselingkuh

Beranda FB, WAG, instagram akhir-akhir ini penuh pembahasan mini seri Layangan Putus di sebuah platform. Saya, jujur males ikutan. Sayang kuota doong. Tapi nonton sekilas beberapa cuplikan videonya di FB watch, di Instagram dan entah di mana lagi ya.

Konon drama seri itu terinspirasi dari novel Layangan Putus yang diangkat dari kisah nyata.

Ngomongin buku tentang perselingkuhan, saya pernah membaca buku dan menulis resensi tentang hal itu. Tapi bukan membahas serunya perselingkuhan. Melainkan tentang taubatnya peselingkuh.  

Manis Pahit Taubatnya Peselingkuh, Sebuah Buku Yang Memperjuangkan Keluarga Utuh

Penulis: Yahya Aziz
Penerbit Menara Madinah
Halaman : 198 Halaman

Tingginya angka perceraian di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sangat memprihatinkan. Berdasarkan data yang dikutip dari website Mahkamah Agung (MA), Rabu (3/4/2019), sebanyak sebanyak 419.268 pasangan bercerai sepanjang 2018. Dari jumlah itu, inisiatif perceraian terbanyak dari pihak perempuan yaitu 307.778 perempuan. Sedangkan dari pihak laki-laki sebanyak 111.490 orang. (detik.com). Penyebab perceraian bermacam-macam. Mulai dari alasan ekonomi hingga perselingkuhan.

Hadirnya buku Manis Pahit Taubatnya Peselingkuh karya Ustadz Yahya Aziz ini bagai oase di padang pasir. Buku ini serasa bagai senjata sekaligus perisai untuk memperjuangkan keluarga utuh. Buku yang ditulis dengan bahasa membumi ini mudah dipahami para calon mempelai bahkan pasangan suami istri yang telah lama membina mahligai rumah tangga.

Buku setebal 198 halaman ini tidak membahas sisi ilmu kejiwaan mengenai sebab-sebab perceraian. Namun menyorot langsung pada keseharian, tanpa bahasa ilmiah yang sulit dimengerti. Membaca buku ini seolah sedang mendengarkan materi tausiyah siraman rohani. Sebuah buku yang komplit membahas bagaimana memperjuangkan keluarga utuh.

Pada bab-bab awal buku membahas tentang pentingnya menjaga keutuhan keluarga dari sisi agama Islam. Ingat, setan punya laskar khusus untuk memecah keutuhan rumah tangga. Bahkan tokoh agama pun bisa berselingkuh dengan gadis cantik. Bagaimana kisahnya? Temukan di halaman 48.

Bagian pertengahan buku dapat terbagi menjadi dua bagian utama. Bab Tausiyah Keempat membahas tentang alternatif solusi bagi istri ketika menghadapi perilaku suami yang memunculkan rasa kurang berkenan di hati. Seperti: saat cinta dan kemesraan suami menurun, suami mulai tertarik wanita lain bahkan saat suami ingin berpoligami. Penasaran kan ibu-ibu? Silahkan bab ini ditelaah sendiri sebagai wawasan untuk penguat hati.
Tausiyah Kelima adalah kumpulan kisah-kisah tentang taubatnya para peselingkuh. Luar biasa! Allah Maha Pengasih dan Penyayang.

Bagian akhir buku ini adalah Bab Tausiyah Keenam dan Ketujuh. Tausiyah Keenam berisi kumpulan doa-doa penting yang hendaknya dilantunkan demi menjaga keutuhan keluarga, Lillahi taála. Tausiyah Ketujuh berisi tips membangun keluarga utuh dan bahagia. Tidak tanggung-tanggung, ada 15 tips yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam hidup berumah tangga.

Jika pemerintah memiliki wacana mengadakan kursus pranikah bagi calon mempelai pria dan wanita dengan tujuan mengurangi angka perceraian, buku ini layak dijadikan materi untuk menambah wawasan. Tentunya dengan sedikit koreksi saat cetak ulang pada bagian sampul terutama pada kesalahan ketik agar lebih rapi dan menarik perhatian.

Buku ini mungkin bisa dibaca Aris, Kinan dan Lidya. Waalah itu kan tokoh fiksi semua. Hmm yakin? Percaya deh, meski namanya diyakini sebagai tokoh fiksi, tapi kisahnya mungkin ada di sekitar kita.

 

Share: