catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Perlu Nggak Sih Menyiapkan Tabungan Qurban?

Akhir-akhir ini saya kok merasa waktu lebih cepat berputar ya. Perasaan baru kemarin saya ngantar Rafif mengikuti seleksi capel di pondok Gontor. Kok tiba-tiba sekarang dia sudah kelas dua. 

Saat libur awal tahun yang bertepatan dengan maulid nabi tahun lalu, kami merencanakan untuk berkunjung ke pondoknya saat libur Idul Adha tahun 2017. Maklum ngiler melihat kalender berjajar tanggal merah di akhir pekan. Lah kok mak jegagik Idul Adhanya kurang satu bulan lagi. Sambil nengok tabungan qurban....udah cukup belum?

Iyes...berqurban pun harus disiapkan dengan menyisihkan penghasilan dan disimpan dalam tabungan. Kalau nggak gitu pasti terasa berat saat harus mengeluarkan uang jutaan rupiah ketika datangnya hari raya qurban. Coba deh survey harga hewan qurban saat ini. Seekor sapi paling murah 10 juta rupiah (tapi sudah jarang sekali peternak yang mau menjual sapi gemuk dengan harga 10 juta rupiah saja, rata-rata 14 juta rupiah harga termurah). Ya udah anggap qurban satu ekor sapi *ketinggian* buat freelancer seperti saya maka diusahakan qurban seekor kambing atau patungan seekor sapi dengan 6 orang lainnya. Itupun butuh uang minimal dua juta rupiah. Saat ini rata-rata qurban satu ekor kambing atau patungan sapi harus menyediakan uang 2.700.000. Bagi yang penghasilannya berlebih setiap bulan dan mampu mengelola secara bijak uang sebesar itu tak menjadi masalah, tapi kalau penghasilan pas-pasan dan ngga tentu seperti saya bisa jadi masalah besar sementara penghasilan suami biasa dipakai untuk keperluan sehari-hari dan kebutuhan sekolah yang kian meninggi. Sisa gaji sekedar untuk jaga-jaga.

Hukum berqurban memang nggak wajib, tapi sunnah yang diutamakan. Apalagi ada hadits yang meriwayatkan tentang anjuran berqurban dan peringatan bagi yang enggan berqurban (padahal mampu) agar menjauhi masjid. Intinya: pelit kok mau sholat di masjid. Dibilang ngga mampu toh masih punya rumah dan kendaraan pribadi. Dibilang mampu juga nggak termasuk kelas yang berlebihan. Maka jalan terbaik adalah menabung khusus untuk qurban.

Menabung untuk qurban bisa dilakukan dengan berbagai cara:
1. menyisihkan uang belanja. Setiap kali belanja ada kembalian? simpan di tempat aman dan niatkan untuk berqurban. Tetapi cara ini mungkin kurang efisien mengingat uang kembalian pun tak tentu jumlahnya. Jika tabungan qurban masih belum mencukupi bagaimana nanti ketika tiba saatnya berqurban?
2. menyisihkan uang nominal tertentu. Cara menabung seperti ini pernah menjadi viral di media maya. Setiap kali memiliki uang lembaran dua puluh ribuan langsung dimasukkan celengan atau toples khusus dengan niat qurban. Menarik ya? tetapi yakin celengan atau toplesnya tidak dibuka sebelum saatnya qurban? jangan-jangan pas butuh beli pulsa diambil sebagian dengan harapan: nanti saya ganti dah tapi malah bablas angine (ealah cerita pengalaman pribadi)
3. Menyiapkan tabungan berjangka khusus untuk qurban. Cara ini paling efisien dan aman. Sistemnya mirip tabungan berjangka. Hanya bisa dicairkan saat jatuh tempo. Sumber setorannya dari rekening induk, jumlahnya disesuaikan permintaan pemilik rekening. Tidak ada bea admin khusus. Saya pernah memiliki Tabungan Impian di BRI Syariah. Setoran tiap bulan diambil secara periodik dari tabungan induk setiap tanggal 15. Nggak perlu repot setor ke bank. Pembuka rekening tabungan berjangka bisa memilih jumlah setoran (minimal lima puluh ribu per bulan) dan jatuh tempo pencairan berdasarkan kebutuhan, antara 1 - 20 tahun. Jadilah waktu itu setiap mengajukan invoice untuk pembayaran fee menulis saya menggunakan rekening BRI Syariah Faedah. Memilih jatuh tempo tiga tahun dengan setoran seratus ribu rupiah per bulan alhamdulillah membantu untuk biaya sekolah.

Nah harusnya saya terapkan lagi untuk tabungan qurban yah dengan memilih jatuh tempo satu tahun dan setoran tiga ratus ribu per bulan. Asumsinya dalam setahun terkumpul minimal tiga juta rupiah, pas untuk perkiraan kebutuhan qurban. Tapi akses saya untuk pergi ke bank dan menandatangi akad tabungan berjangka makin terbatas. Jadilah suami saya yang memanfaatkan tabungan berjangka dari rekening sistem payroll kantornya.

Menabung untuk qurban memanfaatkan tabungan berjangka memiliki banyak keuntungan, antara lain:
1. Aman
 menabung di bank jelas lebih aman sebab dijamin oleh LPS. Tabungan berjangka merupakan salah satu jenis tabungan yang dijamin oleh LPS. Jadi kalau banknya sewaktu-waktu dilikuidasi uang nasabah tetap aman bersama LPS. Bukankah semua bank di Indonesia telah menjadi peserta LPS. Baik itu bank konvensional, bank asing, bank syariah, BPR dan BPR Syariah alias semua bank yang beroperasi di wilayah hukum Indonesia telah menjadi peserta LPS. Artinya, uang simpanan nasabah hingga saldo maksimal 2 M dijamin LPS (saldo di atas 2 M diselesaikan tim likuidasi setelah menyelesaikan penjualan aset bank)
2.  Efisien
Kita tidak perlu setor tiap bulan untuk menabung namun bisa memanfaatkan pemindahan atau penarikan saldo tabungan induk sesuai perjanjian yang tertulis di sertifikat.

3. Efektif
Menabung dengan tabungan berjangka lebih efektif. Saldonya nggak khawatir berkurang karena diambil untuk dialokasikan ke *kebutuhan lain*. Tabungan berjangka hanya bisa dicairkan saat jatuh tempo. Aman aman aman dan insyaAllah berkah.
Hayoo yang belum punya tabungan qurban bisa segera mulai menabung mulai sekarang untuk qurban tahun depan.

Bagi yang sudah siap tabungan qurban ingaa..ingaa..waktu qurban kian dekat. Hayooo sekali lagi saldonya dicek. Kalau saldo sudah cukup buruan diserahkan panitia qurban atau beli hewan ternak untuk niat berqurban. Niat baik sebaiknya disegerakan sebelum bisikan syetan merubah niat semula jadi salah tujuan. Bismillah..semoga berkah 




Share:

6 comments:

  1. Qurban emang kudu diniatkan plus ada financial planning secara baik dan benar
    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
  2. Iya ya, time flies banget. Ujug2 udah mau lebaran qurban aja. Baruuuu aja sepertinya kemarin, padzhal udah lewat setahun.

    ReplyDelete
  3. Oh iyaya, habis ini sudah Dzulhijah. Gak kerasa sudah mau lebaran Haji lagi. Semoga bulan Besar besok bisa berkurban. Amiiinnm

    ReplyDelete
  4. Duh untung baca ini jadi bisa cek tabungan bisa qurban apa nggak tahun ini.
    Semoga bisa meskipun semampunya baru bisa satu ekor kambing.

    ReplyDelete
  5. dulu waktu sekolah ikutan urunan beli kambing untuk qurban, qurban atas nama satu kelas :D
    sekarang sih menyempatkan untuk nabung, karena kebutuhan udah banyak, perlu sih untuk menyiapkan tabungan :D

    ReplyDelete
  6. Iya ya, tiba-tiba aja udah mau Idul Adha. Padahal, baru kemarin kayanya sholat Idul Fitri.
    Hm, bisa dipertimbangkan nih tabungan Qurbannya, mbak. Apalagi saya kemaein juga bayar daftar ulang dan tahun depan mulai bayar anak masuk SD

    ReplyDelete

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.