Apa yang terpikir ketika mendengar kata *rezeki* ? uang yang
berlimpah, rumah megah, perhiasan emas permata, sawah ladang dan kebun kurma
atau kendaraan mewah?
Para ulama sependapat bahwa makna rezeki sebenarnya bukan hanya
materi.
“Segala sesuatu yang bermanfaat yang Allah
halalkan untukmu, entah berupa pakaian, makanan, sampai pada istri. Itu semua
termasuk rezeki. Begitu pula anak laki-laki atau anak perempuan termasuk
rezeki. Termasuk pula dalam hal ini adalah kesehatan, pendengaran dan
penglihatan.”
Rezeki setiap makhluk telah ditetapkan 50.000 tahun sebelum
ia diturunkan menjadi manusia.
“Allah telah mencatat takdir
setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653)
“Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (Huud: 6).
“Dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya” (Huud: 6).
Namun bukan berarti manusia
duduk diam dan berdoa berharap rezeki diturunkan kepadanya. Bekerja, mencari
nafkah adalah kewajiban manusia sebagai salah satu bentuk ikhtiar menjemput
rezeki yang telah ditetapkan kepadanya.
“Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu
malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu
mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur
kepada-Nya” (QS AL Qashash : 73)
Bagaimana cara
menjemput rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah kepada makhlukNya sesuai
takaran? Bagi manusia, makhluk berilmu dan berakal dianjurkan untuk
memperbanyak amalan-amalan pembuka pintu rezeki yaitu:
1.
Memperbanyak
istighfar
a.
Minimal 3x
seusai sholat
b.
Lebih baik
lagi mencontoh Rasulullah yaitu minimal 100 kali dalam sehari
c. Mengapa beristighfar menjadi salah satu amalan
pembuka pintu rezeki? Sebab hal ini tersirat serta tersirat dalam Al Quran "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?
(QS Nuh, 71 :10-13)
(QS Nuh, 71 :10-13)
2.
Bertaqwa
“Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang
membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang,
“Mentaati Allah dan tidak mengingkari
perintah-Nya, sentiasa mengingati Allah dan tidak melupainya, bersyukur
kepada-Nya dan tidak mengkufuri nikmat-Nya”. ( Riwayat Imam Bukhari dari
Abdullah bin Abbas rha. )
3.
Bertawakal
Tawakal adalah menyandarkan harapan
hanya kepada Allah setelah berikhtiar
4.
Lebih
rajin beribadah
5.
Menunaikan
ibadah haji dan umroh
6.
Meyambung
tali silaturahim (diutamakan kepada sanak kerabat yang lama tak berjumpa atau
putus komunikasi, bukan hanya pada orang-orang yang biasa ditemui setiap hari)
7.
Berinfaq
di jalan Allah
8.
Berbuat
baik kepada orang miskin
9.
Berhijrah
di jalan Allah
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya
mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang
banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah
dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang
dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS AN Nisa : 100 )
10. Memperbanyak rasa syukur
“Sesungguhnya
jika kamu bersyukur pasti Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu dan jika kamu mengingkari
nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim :7)
Ada
4 Cara Allah Memberi Rezeki
Diterangkan
dalam Al-Qur’an, ada 4 tingkatan Cara
Allah Memberi Rezeki
Tingkat
Rezeki Pertama, yaitu yang dijamin oleh Allah.
Dalam Al-Qur-an surah Hud (11) ayat 6
dijelaskan :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا
عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي
كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun
di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat
berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab
yang nyata (Lauh mahfuzh).”
“Dan tidak ada suatu
binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya”
Artinya Allah akan memberikan kesehatan,
makan, minum dan kebutuhan fisik lainnya kepada semua makhluk yang Allah
ciptakan.
Kita bisa lihat bahwa cicak adalah
memakan nyamuk dan serangga lainnya, namun cicak tidak memiliki sayap dan
nyamuk memiliki sayap, bagaimana cicak menjemput nyamuk untuk menjadi
makanannya kecuali atas karunia dan rahmat Allah.
Dan karena Allah telah tuliskan semua
rezeki setiap makhluk, maka rezeki tidak akan tertukar antara setiap makhluk
Allah dan tidak akan salah dalam rezeki itu sampai kepada setiap makhluk.
“Rezeki tidak akan
tertukar antara setiap makhluk Allah”
Tingkat
Rezeki Kedua, yaitu yag didapat sesuai dengan apa
yang diusahakan
Al-Qur’an surah An-Najm (53) : 39
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا
سَعَىٰ
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,”
Allah akan memberikan Rezeki sesuai
dengan apa yang dikerjakannya dan di usahakannya. Jika ia bekerja dua jam, akan
mendapatkan hasil sebesar 2 jam yang diupayakannya. Jika bekerja lebih lama dan
lebih dengan menggunakan segala upayanya yaitu lamanya, rajinnya, ilmunya,
fokusnya dan kesungguhannya, maka itulah yang didapat atau diperolehnya. Tidak
dipandang dia muslim atau bukan. Tidak pandang dia percaya pada Allah atau tidak.
“Dan bahwasanya
seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”
Tingkat
Rezeki Ketiga, yaitu rezeki lebih bagi orang-orang
yang pandai bersyukur.
Al-Qu’an surah Ibrahim (14) : 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”.”
Dalam ayat ini diterangkan bahwa ini
merupakan tingkatan rezeki yang disayang oleh Allah, dan inilah Janji Allah!
Bagi orang yang pandai bersyukurlah yang
akan mendapatkan kelebihan karunia akan lebih bahagia, sejahtera dan tentram
dalam hidupnya karena dengan syukurnya Allah akan tambahkan selalu nikmat
tersebut.
“Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”
Tingkat
Rezeki Keempat, yaitu rezeki istimewa yang didapat
dari arah yang tidak disangka-sangka bagi orang-orang yang bertaqwa kepada
Allah.
Dalam Al-Qur’an surah Ath-Thalaq (65) :
2-3
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ
مَخْرَجًا…
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ
أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“… Barangsiapa bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya
rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Subhanallah, adem bacanya, Mbak. :)
ReplyDeleteMakasih
ReplyDelete