catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

(Bukan) Resolusi 2023

 Setiap kali menjelang akhir tahun atau mengawali tahun masehi, sering terdengar kata tentang "resolusi" Saya pernah ikut-ikutan memasang standar resolusi tiap tahun baru. Namun jarang yang akhirnya bisa terwujud.

Pagi 1 Januari 2023


Oleh sebab itu di tahun 2023 saya putuskan lebih baik ngga usah memaksakan menetapkan resolusi. Tapi Resolusi konon membantu membuat hidup jadi lebih punya visi dan misi? Tergantung pribadi masing-masing sih. Jika serius mewujudkan resolusi dengan berupaya sungguh-sungguh tentu bisa mengarahkan hidup agar punya visi. Tapi yang perlu dipastikan juga, adalah potensi keadaan ketika kenyataan tak sesuai impian. Misalnya, Ikhtiar dengan kerja keras dan doa, namun resolusi tak kunjung terwujud juga, pastikan mempersiapkan diri untuk kenyataan terburuk ini. Bukan karena doa tak dikabulkan, tetapi mungkin memang takdir tak sejalan.

Karena itulah saya berhenti menetapkan resolusi. Hanya berusaha belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Banyak catatan untuk diriku sendiri. 

✅Mudah sekali emosi. Marah, kecewa, gusar dan putus asa. Bagaimana caranya agar nggak emosian yah. Inilah yang harus mulai saya upayakan agar tak menyebalkan dan melukai hati orang-orang terdekat yang sering jadi sasaran.

✅Overthinking. Kadang saya capek dengan diri sendiri. Segala macam kekhawatiran muncul memenuhi benak. Mulai kekhawatiran  remeh seperti saat listrik padam dan khawatir pemadaman berlangsung lama, hingga khawatir akan masa depan anak-anak. Khawatir mereka mengalami kelak mengalami kesulitan finansial. Mungkin trauma atas pengalaman seumur hidup diri sendiri menjadi pemicu kekhawatiran ini. Pengalaman menjadi anak yatim saat masih sekolah dan akhirnya merepotkan sanak saudara untuk membantu finansial keluarga, berlanjut saat setelah menikah pun tetap mengalami kondisi finansial pas-pasan bahkan sempat kolaps ketika suami tujuh kali terPHK, tak pernah bergelimang atau berlebihan harta hingga saat ini, patah semangat berhaji karena tak mampu menyiapkan ONH, tak mampu beli mobil dll mungkin membuat alam bawah sadar saya tertekan, mengkhawatirkan biaya pendidikan dan masa depan anak-anak sehingga menuntut mereka untuk berikhtiar mencari beasiswa, mampu mandiri kelak saat menuntut ilmu di perguruan tinggi.  Pemikiran ini harusnya saya hilangkan sebab overthinking tak akan mengubah takdir di masa depan. Hanya doa dan ikhtiar yang bisa bertarung dengan takdir, mana yang lebih dahulu memenangkan "persaingan" Toh tak ada yang bisa menjamin saya masih hidup dalam beberapa bulan ke depan. Dan pasti, masih banyak yang lebih menderita dari diri ini, mengapa harus mendramatisir kisah hidup sendiri?


✅Berharap terlalu lebih. Seringkali harapan melambung terlalu tinggi. Seperti saat mengikuti lomba/kuis yamg saya yakin banget bakal menang. Ketika kenyataan berkata sebaliknya, kekecewaan tumbuh begitu mendalam. Sudah saatnya menurunkan standar harapan. Lakukan dan lupakan.

Di tahun 2023 ini ingin rasanya berpikir lebih santai. Meski tetap berharap saya tak bersantai-santai, dalam artian di tahun 2023 ini banyak pekerjaan berbayar yang bisa dilakukan, karya yang bisa diwujudkan. Sebab kalau nggak ada kerjaan berbayar, dompet kering kerontang dan waktu senggang buat nonton drakor melulu bikin Hp kejang-kejang 🤭 

Dan jauh di lubuk hati, tersimpan juga harapan agar di Tahun 2023 ini banyak impian yang menjadi kenyataan. Tapi ah, sudahlah. Mungkin saatnya berdamai dengan diri sendiri. Ngga usah banyak bermimpi. Jalani saja hidup ini tanpa banyak pertanyaan dan protes kepada Tuhan. 


Share:

1 comment:

  1. Sama soal emosi yang kadang tidak stabil, kadang sering kelepasan walau udah ditahan, dipendam, dan diam. Tapi, kadang juga pengin nangis dan teriak kalau udah enggak kuat nahan. Semoga di tahun 2023 ini bisa mengendalikan emosi dan tidak ada yang terlalu menguji.

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.