catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

"Ghibah" yang Diperbolehkan

Ghibah, mendengar kata ini pasti langsung merasa tak nyaman. Terbayang membicarakan keburukan orang atau keburukan kita dibicarakan orang. Bahkan larangan berghibah terdapat dalam Al Quran, surat Al Hujurat ayat 12.

Namun, ternyata ada "ghibah" atau membicarakan keburukan orang yang diperbolehkan. Dalam buku Al Adzkar Nawawi, dijelaskan bahwa ulama berpendapat ada beberapa kondisi yang memperbolehkan untuk membicarakan keburukan orang lain, yaitu:

  1. Mencari keadilan karena didzalimi. Yaitu dengan mengadukan perbuatan buruk/dzalim seseorang kepada penguasa. 
  2. Dalam rangka ikhtiar untuk mengubah atau mencegah kemungkaran.
  3. Meminta kepastian hukum atau fatwa. Misalnya seseorang melihat orang lain melakukan keburukan, tindakan keji pada anggota keluarganya sendiri. Lalu orang lain yang melihat meminta pendapat ulama tentang fatwa mengenai kekejian tersebut. Namun akan lebih baik jika ketika menceritakan kekejian tersebut tidak menyebut nama pelaku.
  4. Memperingatkan atau menasehati seseorang atas keburukan. Misalnya menasehati agar tidak melakukan dosa dan maksiat seperti yang si A lakukan.
  5. Jika orang yang dibicarakan benar-benar melakukan kezaliman, maksiat, fasik, dan mungkar. 


Sedangkan ghibah yang dilarang adalah yang bertujuan buruk, hanya membicarakan keburukan diibaratkan sama buruknya dengan memakan bangkai.
Oleh karena itu sebaiknya ghibah dihindari. Mengapa ghibah muncul? beberapa faktor berikut ini menjadi penyebab:
1. Tidak ada tabayyun. Misalkan mendengar kabar miring, tidak ditanyakan langsung pada yang bersangkutan tetapi malah menjadi bahan gosip
2. Terpancing amarah. Merasa marah pada seseorang karena sesuatu hal, lalu membicarakannya pada orang lain
3. Hasad. Iri dengki pada kepemilikan atau pencapaian lalu bergosip
4. Bangga diri. Terlalu membanggakan diri sendiri lalu merendahkan yang lain dengan membicarakan kekurangannya
5. Berusaha membersihkan/menyembunyikan aib. Membersihkan aib sendiri tapi membicarakan aib orang lain
6. Bercanda yang melewati batas. Bermula dari bercanda tetapi kelewatan sehingga membicarakan keburukan orang lain
7. Lingkungan yang mendukung. Terjebak dalam bergosip ria dan ikut-ikutan ghibah
8. Bekerja untuk kepentingan tertentu. Misalnya di zaman sekarang ada "pekerjaan" buzzer politik yang tugasnya menjelek-jelekkan keburukan musuh politik


Bagaimana sih menghindari ghibah yang dilarang:
1. Memiliki kesadaran akan pengawasan Allah
2. Hendaknya menyadari bahwa semua tindakan, ucapan dicatat dan kelak dipertanggungjawabkan
3. Memeriksa kabar burung dengan mengkonfirmasi, tabayun. Seperti diperintahkan Allah dalam QS Al Hujurat: 6
4. Menahan amarah. Seperti diperintahkan Allah dalam QS Ali Imran: 134
5. Mencontoh teladan yang mulia (Rasulullah) dalam kehidupan sehari-hari
6. Mencari ilmu
7. Menemukan lingkungan yang kondusif
Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.