catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Tips Bijak Mengelola Waktu ala Ibu-ibu

Waduh kok sudah jam 12" tiba-tiba dhuhur, kerjaan belum kelar. Makan aja belom"

"LHO, perasaan baru aja nyalain laptop, kok sudah dua jam berjalan. Gimana nih urusan masakan masih angan-angan""

Pernah atau sering ibu-ibu mengalami seperti ini? Seolah waktu kurang panjang. Padahal bisa jadi kita yang kurang bijak mengelolanya. Perlahan, pasti bisa menyesuaikan sehingga semua pekerjaan terselesaikan dan nafas ngap-ngapan trus masih punya cukup waktu buat selonjoran atau rebahan. Hidup kaum rebahan. '

Bijak Mengelola Waktu, Dokpri

Mau tahu tipsnya? Beberapa tips ini mungkin bisa diterapkan, sebagai salah satu langkah bijak mengelola waktu ala ibu-ibu. Kok ibu-ibu? Ya, karena artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi sebagai ibu rumah tangga, kalau bapak-bapak menganggap poin-poinnya bisa diterapkan untuk siapa saja tanpa memandang gender Alhamdulillah.

Yuk satu persatu dipandangi dan diterapkan jika dipandang perlu:

1. Bangun lebih pagi

Ya ya lah ibu-ibu. Kalau rutinitas seabreg meski kita ibu rumah tangga tapi bangun kesiangan mana bisa bijak mengelola waktu? Contoh nih, jam 6.30 sudah harus antar anak sekolah. Bangun jam 5. Padahal belum belanja dan menyiapkan sarapan. Belum bersih-bersih rumah. Sampai di tempat jual sayur atau pasar ternyata antri, lalu kerempongan makin ruwet ketika gas di dapur habis. Beda banget kalau kita bangun jam 3 dini hari. Lalu usai tahajud dan sholat subuh sudah mulai bisa nyicil kerjaan dapur, minimal menanak nasi. Lanjutan kerjaan silahkan diteruskan sesuai kegiatan sehari-hari. Maka bangun lebih pagi adalah koentji. Tapi....kalau bangun lebih pagi untuk maen Hape doang ya beda lagiii (ngomong sama kaca iniii, jewer telinga sendiri)

2. Kenali dan nikmati ritme rutinitas

Rutinitas setiap hari hanya kita sendiri yang bisa mengenali dan menikmati. Misalnya ibu-ibu muda yang baru punya bayi. Pasti hafal rutinitas bayinya bakal bangun jam berapa, perlu ganti popok setelah apa atau biasanya jam berapa. Waktu-waktu di saat bayi belum bangun dan diurus ini itunya bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan pekerjan rumah. Buat ibu yang punya anak sekolah, pasti sudah hafal si anak datang sekolah jam berapa. Saat rumah tak berpenghuni adalah saat untuk beraktivitas lebih bebas. Syukur-syukur bisa multitalenta, misalnya nyuci pakai mesin cuci sambil ngepel. Masak segala yang bisa diungkep sambil bersih-bersih kaca. Lah saya kalau nyuci manual pakai tangan, jadi nggak bisa melakukan pekerjaan lain sambil cuci-cuci, harus khusyu' sampai tuntas haha.

3. To Do List

Yap! sejak dulu masih kerja kantoran saya biasa bikin list pekerjaan. Jam sekian sampai jam sekian ngerjain apaan. Sesuai kebiasaan harian, sesuai jadwal yang kita sendiri yang menentukan. Maklum, kalau nggak diingat-ingat atau ditulis suka hilang ingatan waduh kok jadi terdengar seperti orang "gila" maksudnya hilang dari ingatan alias lupa. Lalu tiba-tiba jederr, sudah dekat tenggat waktu alias DeadLine pula.

Bijak mengelola waktu, sumber pixabay

3. Skala Prioritas

Lanjut dari To Do List, urutan kerjaan berdasarkan prioritas. Dan bisa saja yang diprioritaskan datangnya dadakan seperti tahu bulat goreng. Misalnya, sudah rapi jali menyusun To Do List, mulai dari masak, nyuci, seterika lalu ngadep laptop buat nulis, ikutan quiz atau apalah. Kok tiba-tiba datang kabar duka harus takziah, tempatnya jauh pula. Ya udahlah tetap utamakan takziah, karena pahalanya gede dan mendapat perhatian khusus di hadapan Allah. Urusan kerjaan? coba disesuaikan kembali mana yang perlu diutamakan, sisa kegiatan bisa dialihkan keesokan harinya atau kapan waktu yang tepat.

4. Ukur kemampuan diri

Udah bangun lebih pagi, rajin bikin to do list, udah set skala prioritas tapi kok masih kedodoran yak. Banyak kegiatan online atau kerjaan yang "gak kecandhak" (nggak ada waktu untuk diselesaikan) Nah, berarti mungkin memang sudah di situ batas kemampuan diri kita. Ga usah dipaksa untuk kegiatan baru juga. Apalagi emak-emak rempong yang anaknya masih kecil-kecil dan butuh bantuan, nggak ada asisten rumah tangga, masih juga jualan bisa aja nggak ada waktu buat ikutan kursus ketrampilan. Tapi kan kita juga butuh meng up grade kemampuan, pengetahuan dan wawasan? Ya kalau sudah siap dengan risikonya mengerjakan segala sesuatu agak keteteran atau terpaksa tidur kemalaman monggo, Yang penting dinikmati, disyukuri dan disabari. Sekali lagi hanya kita yang bisa mengukur kemamuan diri. Jangan dibandingkan dengan orang lain.

5. Jangan lupa rehat

Seabreg kegiatan pasti menyita waktu dan tenaga. Berhubung kita bukan robot, maka jangan lupa untuk rehat dan menyenangkan diri sendiri. Tidur siang, tidur malam nggak kemalaman, membantu bangun lebih pagi. Menyenangkan diri dengan menyempatkan menikmati hobi bisa memberi apresiasi lebih pada diri sendiri. Nantinya pasti kebawa ke kemampuan kita menyesuaikan waktu dengan aktivitas yang ada.

Me time, nge teh atau apalah apalah, Dokpri

Dulu saya pikir kalau sudah berhenti kerja kantoran bakal banyak waktu luang. Mulanya sih iya, tapi kalau cuma duduk dan rebahan doang malah nggak nlyaman. Maka saya aktif mencari pekerjaan berbayar yang bisa dikerjakan dari rumah. Jadilah di rumah, usai urusan domestik kelar saya tekun menulis, menjadi konten kreator hingga berdagang, termasuk jualan bawang goreng renyah, plus diberi amanah suami untuk jualan barang-barang personal care dan home care seperti shampoo, obat anti serangga, pasta gigi, sabun cuci, pewangi dan lain-lain harga murah meriah karena kami harus berburu harga promo di distributor dan ambil untung tipis aja. Ternyata beraktivitas segitu aja cukup menyita waktu, kadang malah mirip kerja kantoran, malam pun tak jarang harus buka laptop jika ada orderan kerja mendadak. Maka, seefisien mungkin mengelola waktu sangatlah membantu kita. 

Apapun kegiatan kita, siapapun kita..jangan pernah lupa untuk bahagia. Jangan pura-pura bahagia, sakit rasanya karena kura-kura dalam perahu pasti ingin segera sampai ke daratan untuk berburu (maksa banget bikin kalimat berima yak wkwkkw)

Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.