catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Bisnis Bawang Goreng Renyah


Aktivitas apa yang paling membosankan? menunggu. Menunggu kapan bisa dapat kerjaan. Bener nih, tempo hari pimred situs tempat saya bekerja sebagai salah satu kontributor berkata kerjaan kami off sementara. Tetapi sudah nyaris 4 bulan belum ada tanda kembali aktif. Selain bosan karena tak ada kerjaan, saya sudah mulai korek-korek tabungan untuk berbagai keperluan. 

Bermula dari kejenuhan, dan butuhakhirnya kuputuskan untuk merintis bisnis baru. Bisnis bawang goreng renyah. Ini sih idenya anak-anak untuk jualan makanan kesukaan mereka. Mas santri sering request paket selain berisi jajanan, juga ada bawang goreng untuk ditaburin di nasi. 

Maka bismillah akhirnya dimantapin memulai berdagang kecil-kecilan. Modalnya juga kecil. Bahan mentah dan peralatan serta kemasan. Bermula dari bahan mentah setengah kiloan bawang merah dulu, lalu 2 kg. Minyak goreng pakai stok dapur. Beli timbangan, dan kemasan serta stiker. Mungkin modalnya 100 ribuan. Sepekan berlalu nggak terasa sudah menghabiskan 11 kilogram bawang merah mentah.



Dari bermuamalah aku belajar memahami hikmah. 

Tentang.. 

Bersabar dan belajar. 

Ketika memulai  berjualan bawang goreng, salah seorang teman berkata "wah nanti klo bawang goreng ku habis, aku pesan di kamu' (padahal dia tinggal di luar kota) 

Kujawab "hehe ini nekad memasarkan produk yang sebenarnya kesukaan anak-anakku. Jadi kalo ga laku dimakan sendiri"

Dia mengingatkan bahwa hidup harus berpikir positif. Husnudzon. 

MasyaAllah.. sudah diingatkan hal terpenting. 

Terimakasih teman. 

Lalu teman yang lain lagi berkata:

 "Lo sampeyan jualan bawang goreng kah? Semoga berkah, membuat bawang goreng itu susah-susah gampang".

Langsung kepikiran, keder dan kujawab "Ya, nanti klo ada cacat produk dimakan sendiri"

Kun fayakun.. Satu waktu gorengan sewajan agak gosong. Padahal beberapa kali hasil gorengan yang terjual sebelumnya aman-aman saja. 

Terimakasih juga teman, mengingatkanku untuk berhati-hati ketika berucap, sebab ucapan bisa saja menjadi doa. 

Moral of the story: kalau ada omongan, hal yang tak membuat nyaman biarkan melewati telinga saja, jangan dimasukkan dalam hati" Husnudzon, ikhtiar, tawakal adalah satu kesatuan.

Dan hikmah lain lagi, tetap bisa jualan tisu. Harganya pun tetap 17 ribu dapat dua. Uniknya, tisu nya kupakai meniriskan bawang goreng yang fresh from the wajan. 


Meski hasil penjualan nya belum bisa dipakai beli HP baru, tapi bahagia bisa ngajarin si bungsu tentang muamalah dan hikmah.. Serta ngumpulin laba sedikit demi sedikit.. Beberapa ribu rupiah.

Alhamdulillah. Bisnis bawang goreng renyah ini memang dibantu banyak teman dan kerabat. Mulai dari desain stiker hingga konsumennya. Barokallah fi kum. Semoga muamalah yang membawa keberkahan dunia dan akhirat bagi semua.




Share:

2 comments:

  1. alhamdulillah, semoga lancar bisnisnya ya kak, amin

    ReplyDelete
  2. wah tahu gitu kemarin aku beli tissue sekalian mbak dwi
    besok2 ingetin ya

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.