Beberapa waktu lalu saat negara manca mulai terpapar
virus Corona dan menutup akses dari mana saja, menerapkan berdiam di rumah,
Raditya berkata: enak yaa lockdown, ga usah sekolah..
Emak mencak-mencak: hey yang enak itu negara aman dan
kita sehat.
Sekarang kalian mungkin mulai bosan, bahkan rindu untuk
bertemu kawan-kawan.
Maka biarlah kuota internet emak lebih cepat berkurang
demi mengunggah video setoran hafalan di grup WA kelas. Sekadar memandang wajah
temanmu meski sekilas.
Tapi Emak curiga juga, ini kuota habis karena tugas sekolah apa karena kau curi-curi untuk bermain game online Nak?
.
Waktu masjid ramai, riuh rendah anak-anak kecil
bercanda sampai bikin ga khusyu' sholat, sebagian dari kita termasuk saya
mbatin dan ngedumel: anak-anak itu bikin rameee doang, mbok ya kalau ke masjid
niatnya cuma dolan, cukup di rumah saja sayaaang.
Kini masjid sepi, tak hanya anak kecil yang mengurung
diri, orang dewasa juga patuh anjuran isolasi, batasi interaksi. 🙇
.
Bahkan sejak 2 April 2020 Masjid AL Ukhuwwah "meliburkan" sementara sholat Jumat, sebab di area Sukodono sudah ada yang confirm Covid-19. Sebelumnya meski sholat jamaah lima waktu masih didirikan, DTM memberlakukan anjuran shaf renggang.
Pilu rasanya melihat kondisi akhir-akhir ini. Semoga Allah ampuni jika ijtihad kami dengan shaf renggang saat jamaah ternyata salah di penilaianNya.
Entah bagaimana Ramadhan dan Idul Fitri nanti. Namun apapan yang terjadi semoga kita selalu ridho' atas ketentuan Illahi.
Ya Allah...betapa hikmah yang kau titipkan sangat
berharga meski harus kami tebus dengan berbagai pengorbanan.
Kami paham, kami belajar, kami mendapat pelajaran.
Kini izinkan kami merajut harapan.
Mohon angkatlah pandemi ini dan kabulkankan doa kami
agar diperkenankan beribadah dengan tenang di bulan Ramadhan dalam kondisi
sehat, serta mendapatkan pengampunan.
No comments:
Post a Comment