catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Piknik Setengah Panik yang Jadi Asyik

Piknik itu penting …penting banget atau agak penting? Gak penting-penting banget sih mengkategorikan seberapa penting. Tapi bisa dibayangkan kalau sama sekali ga pernah piknik mungkin bisa jadi mudah panik. Kok bisa? Ya ibarat mesin ada kalanya manusia harus mengistirahatkan otak. Aktivitas belajar dan bekerja terus menerus bisa membuat otak panas. Butuh cooling down agar tak mudah rusak. Salah satu caranya adalah dengan mengambil jeda sejenak dari keriuhan.
Piknik, rekreasi, berwisata, jalan-jalan atau apa lagi lah namanya buat kami sekeluarga adalah hal mewah maklum sebagai keluarga kelas menengah ke bawah budget untuk rekreasi nggak rutin tiap tahun apalagi tiap bulan. Kalau pun rekreasi biasanya ikut rombongan sekolah atau kantor saat saya dulu masih bekerja. Pernah juga dua kali piknik pakai budget agak gedean ke Batu Secret Zoo dan Borobudur. Tapi yang berkesan buat saya adalah piknik ke Borobudur karena ini kisah piknik terbaru, meski terlaksana tahun lalu.
Berkunjung ke Borobudur adalah cita-cita saya sejak masih SD eh kok baru terlaksana saat sudah punya anak duduk di bangku SD. Meski saat SMP saya pilih Yogya-Borobudur untuk tujuan rekreasi perpisahan tapi harus mengalah karena kurang suara dibandingkan Bali. Saat teman-teman SMA berangkat ke Borobudur saya tinggal di rumah karena ketiadaan biaya.
Nah si Rafi entah kenapa kok tumben bolak balik bertanya soal Borobudur dan ingin melihat langsung bangunan bersejarah kebanggan Indonesia. Padahal saya sudah menghiburnya “nanti pas rekreasi perpisahan sekolah pasti ke Borobudur seperti anak kelas 6 tahun lalu Fi”. Bisa jadi karena ingin menyenangkan hati anak si bapak diam-diam pesan tiket KA Ekonomi Logawa tujuan Yogyakarta untuk berempat pulang pergi dan reservasi hotel kelas melati saat long weekend bulan maret 2014 lalu. Kontan saja saya ngomel panjang kali lebar tambah tinggi. Maklum uang simpanan keluarga makin tipis saat suami masih dalam proses mencari kerja beberapa bulan sebelumnya. Saya paham benar uang yang dipakai untuk piknik pasti sisa pesangonnya. Bagaimana nanti kalau terPHK lagi (dan kelak kekhawatiran saya terbukti). Meski sempat sebal, ragu setengah panik untuk berangkat karena kondisi badan lagi kurang fit akhirnya tetap harus berangkat, sayang kalau biaya tiket dipotong sekian persen karena batal berangkat, apalagi biaya reservasi hotel melati sudah di DP.
si Papa : Nanti kita makan apa ya sesampai di sana?,... si Radit : ngantuk nih Ma,.....si Rafi: yang penting bisa ngegame kan di kereta disediakan tempat untuk charge handphone

Naik kereta api tuuut tuut tuut siapa hendak turut? Pelayanan PT KAI saat ini layak diacungi jempol. Meski kereta kelas ekonomi tetapi dilengkapi AC dan kursinya empuk, bukan model jaman dulu yang dari rotan atau kayu mirip papan. Ini salah satu yang membuat piknik setengah panik jadi berkesan. Tiba di hotel melati cukuplah sekamar untuk berempat, maklum kan piknik paket hemat. Asyiknya piknik di Yogya harga makanannnya cukup murah, makan malam nasi angkringan berempat hanya seharga dua puluh ribu rupiah. 

Angkringan murah meriah

Apalagi hotelnya dekat Malioboro, lokasi tepat mencari oleh-oleh khas Yogya yang murah meriah. Keesokan harinya baru berangkat ke Borobudur. Maksud hati sih selain Borobodur bisa ke Parangtritis atau Gua Pindul ternyata sepanjang jalan terjebak kemacetan, macet karena arak-arakan kampanye parpol di jalanan padahal pak sopir sewaan satu paket dengan kendaraan sudah cari rute alternatif. Ngga apa-apalah toh yang diinginkan Rafi (dan cita-cita Mamanya masa kecil) kan berkunjung ke Borobudur?.
Borobudur membuat saya terpekur, kagum terhadap nenek moyang kita membangun candi semegah ini tanpa bantuan teknologi. Pegunungan Merapi dan Merbabu di kejauhan seolah menjadi saksi sumbangsih anak negeri bagi bumi pertiwi. Lalu apa sumbangsih kita nanti? Dari puncak Borobodur alam sekitarnya tampak jelas, hamparan sawah hijau dan gunung kebiruan sejauh mata memandang. Ternyata benar juga piknik itu penting. Selain menemukan suasana baru, terlepas dari aktivitas keseharian bisa membawa pikiran lebih peduli terhadap alam dan lingkungan serta mensyukuri nikmat Tuhan. Ternyata piknik setengah panik bisa jadi asyik.
Indonesia, tanah air beta...

Setelah berhasil ke Yogya ingin juga merancang liburan ke Bogor suatu hari nanti entah kapan. Kalau berkesempatan liburan di Bogor saya sudah merancang beberapa acara:
1.   Bertemu mbak Arin, pengen bertemu langsung penulis Mommylicious_ID yang sudah sering berbagi rezeki. Si mbak manis nan kalem ini kemampuan menulisnya jauh di atas rata-rata, terlalu sering menang lomba dan uniknya saya beberapa kali kebagian rezeki menang di kuis dan lomba yang diadakan mbak Arin. Pengen bisa bertemu langsung untuk sekedar bersilaturahim dan mengucapkan terimakasih
2. Menginap di Padjajaran Suite Bogor. Pernah baca reviewnya di sini http://www.asacinta.blogspot.com/2015/04/menyapa-pagi-gunung-salak-dari-padjadjaran-suite.html pengen banget ngerasain sarapan bubur ayam, omelet, nasi goreng, buah sepuasnya sambil menikmati keindahan Gunung Salak #SuperMarukEh. Keren nih hotel setiap kamar disediain pernak-pernik yang biasa ada di rumah seperti perlengkapan jahit dan jarum, safety box bahkan Al Quran plus Sajadah.
3. Piknik ke beberapa tempat yang wajib dikunjungi mumpung liburan di Bogor seperti Kebun Raya dan Istana Bogor, Jungleland Adventure Theme Park, Taman Safari Indonesia, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, etapi memangnya mau berapa hari liburan di Bogor ?


Nah bener kan piknik itu penting. Kalaupun lagi bokek banget setidaknya pikniklah tanpa mengeluarkan duit sepeserpun seperti yang saya lakukan setiap hari. Subuh, maghrib dan Isya’ jalan kaki ke masjid dekat rumah yang berada dekat sawah di tengah alam terbuka. Bukan karena saya tergolong ahli ibadah mengejar pahala sholat berjamaah tetapi kebetulan saya suka menikmati pemandangan alam, panorama langit saat subuh, senja dan malam hari. Karena kebiasaan ini saya bisa menikmati bulan purnama full moon yang baru terbit, aneka rasi bintang bahkan fenomena blood moon tempo hari yang tampak lebih maksimal ketika bulan beranjak pulang ke peraduan saat ba’da subuh. Semua itu tak bisa diabadikan menggunakan kamera saku persis seperti aslinya. Piknik tanpa biaya di alam terbuka boleh dicoba ^_^

Tulisan ini diikutsertakan untuk memeriahkan Lomba Blog Piknik Itu Penting

Share:

23 comments:

  1. Piknik asyik itu di taman Kota (terutama krn gratis,xixi). Yuuk...piknik ke Bogor :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha saya juga suka yang gratis-gratis mba, sayang Sidoarjo ga punya taman kota, ada juga alun-akun tapi jauh dari rumah :)

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. waah, aku belum pernah ke borobudur

    ReplyDelete
  4. udah pernah ke borobudur 2x tapi tetep masih pengen kesana lagi :D

    ReplyDelete
  5. Moga menang ya, mba Dwi. Biar piknik impiannya terealisasi. Hehe
    Aku pengin juga piknik ke bogor lagi. Terakhir ke sana pas studi tour zaman kuliah. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin..blom pernah ke Bogor aku La, ayo menang bareng trus kopdaran hehehe

      Delete
  6. pengen banget ke sana lagi bareng keluarga, aaah kangen Yogya :)

    ReplyDelete
  7. tiap tahun sama ke yogya, lewat magelang. tapi kok ya seumur-umur cuma sekali ke Borobudur. Taun depan kesana ah :DDD

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayuuuk ...klo saya pengennya ke Puthuk Satumbu (mudah2-an namanya bener) agar bisa mengabadikan Borobudur di balik kabut :)

      Delete
  8. Kalau ke Borobudur lagi mampir rumahku ya mbak. Kalau aku pas pulkam. Hihi..

    ReplyDelete
  9. Bener juga ya, biar bokek asalkan ada niatan piknik pasti bakalan ketemu caranya ntar :) Tapi tetep pengin piknik ke Bogor nih, ketemu Mba Arin juga :)

    ReplyDelete
  10. Ceritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.

    ReplyDelete
    Replies
    1. peserta GAnya bejibun mbak Arin, pantes kalau jurinya jadi butuh waktu lebih lama ...iyess wish me luck :)

      Delete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.