catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Syarat Sahnya Ijab Qabul Pernikahan

 Kajian Fiqih Sumnah

Syarat sahnya ijab qabul

1. Diakadkan oleh pihak yang sudah baligh 

2. ijab Qabul itu pada satu waktu yang tidak dipisahkan oleh suatu aktivitas 

3. tidak boleh Qabul menjawab ijab kecuali dengan yang semisal atau lebih.

misal : saya nikahkan si A dengan 200 juta, dijawab saya terima nikahnya dengan mahar 1 juta maka ini tidak sah karena bedanya jauh sekali 



4. harus dipahami ucapan itu oleh kedua pihak sehingga tidak ada tafsir lain 

maksudnya memakai bahasa yang sama-2 dipahami. Sunnahnya pakai pakai Bahaaa Arab. jika bisu atau suara habis maka boleh pakai bahasa tertulis. Bagi tuna rungu juga boleh pakai bahasa isyarat yang dipahami oleh kedua belah pihak.

Tidak boleh mengandung kalimat multitafsir. Yang penting adalah akad "saya terima nikahnya.." tidak diganti dengan kalimat multitafsir seperti misal saya terima hadiah. Atau saat wali pihak perempuan menyerahkan mempelai  wanita mengucapkan akadnya bukan "saya nikahkan. " tapi menghibahkan 

5. jika mempelai pria tidak bisa hadir di waktu akad yang sudah ditetapkan (karena sakit, tugas dll ) maka boleh mengutus wakil atas nama calon mempelai pria.

menggunakan video call saat akad diperbolehkan dengan catatan darurat bukan untuk 'mengambil gampangnya" tetapi harus dipastikan bukan penipuan.

Share:

Pendidikan Kehidupan

 Tahun  ajaran telah dimulai. Kesibukan hari-hari sekolah bergulir kembali.

Buat apa sih kita sekolah? buat menuntut ilmu, mendapatkan pengetahuan atau mempersiapkan diri menempuh kehidupan? Bagi saya semua jawaban itu benar. Meski menuntut ilmu tidak selalu harus di bangku sekolah formal. Meski pengetahuan bisa diperoleh dari buku, podcast, video, konten dan berbagai macam sumber. Muaranya adalah mempersiapkan setiap pribadi menempuh kehidupan yang keras dan tak peduli.

Begitu juga saat memilih sekolah yang tepat bagi anak-anak. Pasti setiap orang tua punya pertimbangan tersendiri.



Sekitar 7 tahun lalu , si sulung kami atau tepatnya saya yang ngotot agar dia mondhok di sebuah pondok yang terkenal dengan kedisplinan tinggi.

Bukan tanpa maksud saya ngotot si anak ini harus mondhok. Masa kecilnya jahil dan bengal, saya bosan di"labrak" tetangga kanan kiri muka belakang 😁😁😁 sampai lagi sholat dhuhur pernah ada tetangga ketuk pintu buat nglabrak tapi saya cuekin. Pulang jamaah dari masjid juga pernah dihadang tetanggan komplain tentang "kekurangajarannya" . Sampai pernah saat suami saya mengalami kecelakaan jatuh dari atap, tetangga Maghrib datang bukan untuk menjenguk tapi nglabrak karena anaknya dijahilin si sulung kami ini 😴😴


Harapan saya pendidikan pondok membuatnya jadi jauh lebih baik, Lo Ulis jadi pemuka agama, ngajinya pinter, bisa jadi imam masjid dan mengajarkan ilmu agama kepada umat.


Setelah lulus pengabdian dan menunggu waktu kuliah ternyata beberapa kali di"ujicoba" jadi imam bacaan suratnya masih salah dan blank di tengah jalan. Kalau saya dengarkan tajwidnya belum tepat karena beberapa makhrojul hurufnya belum pada tempatnya.

Apalagi pas sudah kuliah dan sertifikasi Ng ngerjakan tugas sampai tengah malam, jamaah subuh juga sering telat karena susah banget membangunkannya 😄😄 Kadang selain waktu subuh juga sering masbuk karena tidak segera bergegas berangkat ke masjid saat mendengar adzan.


Lalu ngomel lah saya : trus buat apa dulu mondhok sampai enam tahun plus setahun pengabdian, kalau jadinya sama saja dengan awam yang tak punya pengetahuan lebih tentang agama (misal seperti kami orang tuanya)


Dia menjawab: ya Ma, maaf memang aku lagi merasa imanku turun kalau masalah ibadah tapi kan aku tetap sholat lima waktu, tetap tadarus di rumah. Tapi memang ada pendidikan pondok yang terus melekat di benakku yaitu tanggung jawab dan kerja keras.


Tanggung jawab sebagai ketua panitia seminar nasional pernah diemban sampai dia rela ke sana kemari untuk promosi dan keluar uang buat bayarin tiket masuk beberapa temannya.

Tanggung Jawab sebagai salah satu pengurus Himpunan Mahasiswa divisi kemahasiswaan yang bertugas mendampingi, memberikan advokasi pada mahasiswa yang mengalami kesulitan akademis. Saat liburan semester ganjil yang lalu dia harus ke kampus mendampingi mahasiswa dari Thailand yang salah menyusun KRS. 


Kerja keras, selama liburan dia selalu berusaha mencari pekerjaan berbayar buat tambah uang sakunya sendiri, agar biaya-biaya yang kecil-kecil, termasuk jajan dan nggak minta ke kami. Maklum uang bensinnya dijatah dan dalam sepekan mungkin hanya tersisa 20 ribu rupiah.


Liburan semester ganjil lalu dia kerja sebulan lebih sebagai pencuci mobil dengan gaji 60rb/hari (Alhamdulillah yang punya Carwash kok ya berkenan menerima mahasiswa yang hanya bisa bekerja saat liburan saat itu)

Liburan semester genap kali ini dia kerja serabutan sebab Carwash yang pernah menampungnya kerja sambilan sedang nggak butuh karyawan. 

Pernah jadi penyapu jalan Tunjungan saat ada even JCC tempo hari dibayar 150 ribu/semalam. Sekarang lagi jadi kuli gudang digaji 100rb/hari selama dibutuhkan perusahaan.

"Sholatmu gimana Lo kalau kerja serabutan kayak gitu?"

Tetap sholat Lo Ma, kebetulan tempat kerjaku nggak terlalu jauh dari masjid . Alhamdulillah 

Ah ya, pikir saya sekarang biarlah meski lulus pondok nggak /belum tentu jadi ulama setidaknya paham ilmu agama dan taat kepada Allah dan RasulNya.

Dan mentalnya terasah agar tidak mudah putus asa dan tahu bagaimana mencari nafkah karena kelak punya tanggung jawab besar sebagai kepala rumah tangga.

Oh ya, kebetulan saya menemukan konten yang bagus dan patut dijadikan bahan renungan tentang bagaimana mempersiapkan bahan pendidikan kehidupan:

"According to Psychologists, there are four types of Intelligence: 


1) Intelligence Quotient (IQ)

2) Emotional Quotient (EQ)

3) Social Quotient (SQ)

4) Adversity Quotient (AQ)


1. Intelligence Quotient (IQ): this is the measure of your level of comprehension. You need IQ to solve maths, memorize things, and recall lessons.


2. Emotional Quotient (EQ): this is the measure of your ability to maintain peace with others, keep to time, be responsible, be honest, respect boundaries, be humble, genuine and considerate.


3. Social Quotient (SQ): this is the measure of your ability to build a network of friends and maintain it over a long period of time.


People that have higher EQ and SQ tend to go further in life than those with a high IQ but low EQ and SQ. Most schools capitalize on improving IQ levels while EQ and SQ are played down.


A man of high IQ can end up being employed by a man of high EQ and SQ even though he has an average IQ.


Your EQ represents your Character, while your SQ represents your Charisma. Give in to habits that will improve these three Qs, especially your EQ and SQ.


Now there is a 4th one, a new paradigm:


4. The Adversity Quotient (AQ): The measure of your ability to go through a rough patch in life, and come out of it without losing your mind.


When faced with troubles, AQ determines who will give up, who will abandon their family, and who will consider suicide.



Parents please expose your children to other areas of life than just Academics. They should adore manual labour (never use work as a form of punishment), Sports and Arts.


Develop their IQ, as well as their EQ, SQ and AQ. They should become multifaceted human beings able to do things independently of their parents.


Finally, do not prepare the road for your children. Prepare your children for the road."


(Copied status) but one that resonates with me.

Share:

Langkah-langkah Membuat KTP dan KK Digital Sidoarjo

 "KTP Digital direncanakan akan mulai berlaku di Juni 2024" begitu kira-kira isi berita yang saya baca di portal berita. Panik nggak panik nggak. Pikir saya waktu itu E-KTP ini bakal diganti oleh KTP Digital. Buru-buru deh bilang ke suami. Hingga akhirnya beliau rela cuti sehari buat ngurus dokumen kayak gini.

Yang jadi pemikiran saya kemudian : ini data di KTP saya ada yang gak cocok, udah gak kerja lebih dari 10 tahun tapi KTP masih tertulis "karyawan swasta" dan foto di E-KTP udah blur, ilang digerus usia apakah bisa pas ngajuin KTP Digital datanya diubah?

Suami udah coba mengunduh aplikasi "Identitas Kependudukann Digital" lalu isi data, tapi ada langkah yang mewajibkan Scan QR yang hanya bisa dilakukan pihak berwenang.

Ya udah deh, akhirnya kami datang ke Mall Pelayanan Publik di Kecamatan Sukodono. Sesampai di sana, kami disambut ramah petugas di balik kaca. Kan masih jam 8 pagi, baru buka. Mbaknya nggak minta kami ambil nomor antrian, sebab tampak kami berdua celingukan kayak gak paham mau ngapain hahaha.

Mbak pegawai kecamatan itu nanyain kami hendak mengurus apa? Waktu kami menjawab permasalahan yang kami hadapi, mbaknya menganjurkan mengurus KTP Digital.







Langkah Membuat KTP Digital:

1. Unduh "Identitas Kependudukan Digital" di ponsel masing-masing

2. Isi data : NIK, No Hp, alamat email

3. Verifikasi menggunakan foto wajah

4. Lanjutkan ke loket MPP untuk mengajukan Scan QR

5. Kita akan menerima email dari Ditjen Dukcapil yang berisi kode OTP untuk masuk pertamakalinya aplikasi KTP digital yang berisi data pribadi kita (setelah bisa mengakses KTP Digital, sangat dianjurkan untuk mengganti nomor PIN tersebut)

Penasaran dong dengan hasil akhit KTP Digital. Wah ternyata perubahan data yang saya ajukan langsung diupdate saat itu juga. Foto yang tampak di layar ponsel juga muncul dengan baik, tidak buram seperti di KTP Elektronik saya yang sudah aus. 

KTP Digital ini juga bisa dimintakan cetakan/KTP Fisik. Kalau di Sidoarjo pemohon bisa mengajukan melalui website khusus : plavon.sidoarjokab.go.id

langkah-langkahnya:

1. Buat akun di website tersebut

2. Masuk menu cetak KTP (cetak ulang/hilang)

3. Pilih lokasi pengambilan (MPP/MPP Kecamatan)

4. Cek status, jika muncul notif sudah selesai maka bisa diambil di lokasi pengambilan

5. Syarat untuk mengambil KTP tersebut adalah : KTP dan KK asli serta berita kehilangan KTP untuk alasan cetak ulang karena KTP hilang.

Nah mumpung sudah berada di MPP kantor kecamatan sekalian aja mengajukan KK Digital.

Langkah Mengajukan KK Digital

1. Bawa KK asli dan KTP

2. Tunggu mendapat panggilan di loket

3. Pihak pemohon KK Digital akan diwawancarai berkaitan dengan data KK yang perlu diupdate sesuai perubahan terbaru. Misalnya, pendidikan terakhir anak sulung kami yang di KK lama masih tertulis SD, maka akan diubah menjadi SMA sesuai update terbaru sebab ia sekarang sudah duduk di bangku kuliah.

4. Pihak pemohon akan menerima email dari Ditjen Dukcapil manakala KK Digital sudah masuk data base disertai perubahan terbaru. Subyek email disertai tulisan CETAK MANDIRI

5. Jika ingin mencetak KK Digital bisa mengklil QR Code yang tertera di dalam email

KK Digital ini bisa dicetak sendiri di rumah, dan tidak perlu tanda tangan Kadit Dukcapil atau Kepala Keluarga sebab sudah terdapat QR Code sebagai gantinya.

Mudah kan? 

Share:

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.