Seringkali kita lupa bersyukur atas apa yang telah kita nikmati.
Saya seperti mendapat pelajaran suatu hari. Tanpa sengaja, tapi cukup membekas di hati. Jadi gini, sebagai influencer di media sosial saya sering ikutan campaigne tentang momen khusus atau sebuah produk. Ketika datang waktu pembayaran, saya bingung kok teman-teman sudah pada left grup karena sudah menerima fee, lah kok rekening saya belum ada tambahan. Saya nih kadang pakai rekening suami, kadang pakai rekening saya sendiri di bank lain. Tapi suami bilang di E Wallet ada dana masuk sekian (E Wallet atas nama suami sering saya pakai juga untuk penerimaan pembayaran campaigne), sesuai dengan jumlah nominal di rekening yang saya nantikan.
Tapi saya pede, itu rezeki dari pintu tak terduga, mungkin dapat hadiah survey-survey online. Akhirnya saya beranikan tanya ke PIC campaigne. Malah saya mungkin terkesan agak sebal. Maklum saya isi form untuk pembayaran waktu itu sempat revisi. Gegara dia bilang ada trouble untuk pembayaran bank B, jadi saya revisi ganti ke bank C. lhadalah kok zonk semua di tanggal pembayaran.
"Kayaknya saya harus sabar lagi ya mbak...padahal udah ganti data agar nggak tertahan lagi pembayarannya" jawab saya di chat ketika dia bilang akan bantu cek di hari kerja
Mungkin dia ngga enak sama komentar saya, eh akhirnya dia buka data. Lalu bilang klo saya isi form menggunakan E Wallet untuk pembayaran campaigne tersebut. Duh maluuu. Kok bisa ya? Padahal seingat saya, ngisinya pakai rekening sendiri di bank B, lalu karena dia bilang ada trouble saya pindah ke bank C milik suami. Apa mungkin saat awal mengajukan keikutsertaan saya isi pembayaran menggunakan E Wallet.
Saya jadi merenung. Sepertinya Allah sedang menegur. Sebagai hamba saya kurang bersyukur. Di depan mata sudah terima pembayaran melalui E-Wallet tapi ngga berterima kasih. Seolah melupakan nikmat yang biasa didapat, lalu ngedumel masalah yang lain yang belum saya terima.
Tapi ya begitu...manusia tempatnya lupa. Sadar lalu istighfar. Kapan-kapan diulang lagi ngedumel dan kurang bersyukurnya.
ya Allah,,,sampai kapannnn. Semoga pintu maafMu tak pernah tertutup untuk hamba. Semoga kelak bisa benar-benar taubatan nasuha
Manusia tempatnya lupa aku kira karena manusia memang suka lupa dengan sesuatu, ternyata termasuk lupa bersyukur padahal hidup sampai sekarang karena Allah.
ReplyDeleteHehe, saking pelupanya sampai lupa bersyukur padahal seluruh hal yang dimilikinya keterlaluan lupanya. :)
ReplyDeleteManusia tempatnya lupa, tetapi keterlaluan kalau sampai lupa bersyukur karena apa yang kita punya sekarang pasti dari Allah. :)
ReplyDeleteCuma mau bilang jangan lupa bersyukur, selupa-lupanya kita jangan lupa sama Tuhan kita.
ReplyDeleteHemm selupa-lupanya kita jangan sampai lupa sama bersyukur atau mau diingatkan Allah sendiri :)
ReplyDelete