Lepas Kenang, kata ini dipilih untuk menggantikan "perpisahan" siswa siswi kelas 6 MI Zamrud tahun ajaran 2020/2021 pada 5 Juni 2021.Menurut Bu Asmichah selaku kepala sekolah, jika menggunakan kata "perpisahan" maka cenderung tidak akan ada lagi perjumpaan. Sedangkan lepas kenang bermakna melepas kepergian untuk selalu dikenang dan berharap kelak bisa berjumpa lagi dalam kesempatan berbeda.Acara diawali dengan pembacaan ayat Al Quran. Qodarulah si bujang bertugas tilawah. Saya pilihan QS Al Mu'minuun ayat 1-11 untuk dibacanya. Dengan harapan kami selalu mengingat ciri orang mukmin dan berupaya keras menjadi bagian orang mukmin
Uniknya Radit tampak membolak-balik kitab yang sudah disiapkan. Bukannya sebelum acara dimulai dia sudah gladi resik sendiri yah. Ternyata saat acara usai dia bilang pembatasnya bergeser. Untung dia nggak teriak "panik nggak ..panik nggak" dan Alhamdulillah halaman yang harus ia baca bisa segera ditemukan.
Alhamdulillah lagi dia masih dikaruniai Allah kesempatan mempertahankan ranking 1 dan mendapat kenang-kenangan piala.
Terimakasih untuk segenap ustadzah dan pengelola Yayasan MI Zamrud. Ananda setahun ini bebas dari biaya-biaya sekolah termasuk SPP dan biaya Ujian Akhir. Bagaikan ditraktir nih, pemberian ini sebagai hadiah telah berhasil mempertahankan ranking 1 sejak kelas 1 MI
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari kepala sekolah dan wakil dan wali murid. Kepala sekolah mengingatkan agar usai lulus sekolah para siswa siswi tidak melupakan jasa guru dan segenap pihak yang terkait dengan yayasan.
Ustadz Miftah selaku wakil dari wali murid mengingatkan agar sebagai orang tua kami mampu mendidik anak untuk kuat fisik, mental dan diharapkan kelak juga menjadi muslim yang kuat finansial. Ustadz Miftah juga mengingatkan agar sebaiknya anak-anak diberikan motivasi untuk mencintai dan menghafalkan Al Quran.
Selain sambutan-sambutan acara Lepas Kenang ini diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars santri dan hymne Terimakasih Guru.
Saya jadi mellow mengenang masa-masa si bujang di sekolah ini. Ia sering sekali sakit dan ustadzahnya bergantian mengantarnya ke rumah. Tak jarang temannya juga membantu membawakan sepeda kayuhnya jika si bujang sakit dan diantar pulang ustadzah. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mereka.
Meski sederhana, acara lepas kenang ini insyaAllah cukup berkesan. Untuk kenang-kenangan saya simpan beberapa foto cantik di sini.
Bersama Ustadzah Ida guru kelas 5 |
Bersama Ustadzah Irma, guru kelas 3 |
Bersama Ustadzah Icha guru olahraga |
Terimakasih para guru, hanya Allah yang bisa membalas jasamu |
Lirikan maut |
Datang paling awal, bisa bergaya sendirian |
No comments:
Post a Comment