Ramadhan adalah
bulan istimewa, sebab di bulan Ramadhan umat muslim diwajibkan berpuasa. Kajian
Fiqih bada Subuh di Masjid Al Ukhuwwah Sabtu 3 April 2021 diisi dengan
penyegaran materi dan rohani mengenai puasa Ramadhan, ibaratnya hendak menempuh
ujian maka perlu berbekal dengan cara belajar kisi-kisinya.
Ustadz Habibul
Muiz mengingatkan kembali pentingnya menunaikan perintah Allah, berpuasa
Ramadhan adalah kewajiban bagi muslim yang sudah dewasa, baligh dan tidak dalam
udzur (diperbolehkan tidak berpuasa jika ada alasan syariat yang kuat.
“Betapa
banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut
kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. At Thabarani)
Ibadah-ibadah yang diwajibkan Allah mengandung hikmah bahwa hendaknya ibadah tersebut tidak hanya dikerjakan demi gugur kewajiban, tetapi memiliki efek secara sosial dan membentuk akhlakul karimah. Begitupula halnya dengan kewajiban berpuasa Ramadhan. Diharapkan puasa Ramadhan dapat membantu seorang muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Jangan Lakukan ini Saat Puasa Ramadhan
Sebagai nasihat tentang pentingnya menjaga
kualitas puasa Ramadhan, Rasulullah berpesan dalam satu riwayat hadits:
“Puasa
bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan
menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang
mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku
sedang puasa” (HR. Ibnu Majah dan Hakim)
Lagwu adalah perkataan sia-sia dan
semisalnya yang tidak berfaedah.
Rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada
wanita Atau dapat dikatakan bahwa rofats adalah perkataan yang menjurus ke
hal-hal berbau porno.
Maka, jika sedang berpuasa hendaknya menjaga diri agar tidak melakukan: berkata-kata
kotor, marah-marah, berdusta, perkataan dan perbuatan sia-sia dan menggunjing
orang lain. Dan jika ada ajakan/provokasi untuk berbuat hal-hal tersebut,
hendaknya katakan pada yang mengajak berbuat maksiat äku sedang berpuasa”
Lakukan Hal ini Menjelang dan Saat Ramadhan
Layaknya ujian, menjelang Ramadhan harus
memiliki persiapan. Diharapkan dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, hasil maksimal pun didapatkan.
Persiapan menjelang puasa Ramadhan meliputi:
1. Persiapan hati
Siapkan hati yang gembira dan mental yang sehat untuk menyambut Ramadhan.Jika jauh hari telah berniat melakukan puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan qodarullah maut menjemput sehingga tak lagi bisa menunaikan ibadah puasa, maka Allah telah mencatat niat baik tersebut.
2. Persiapan ilmu
Pelajari kembali fiqih Ramadhan (tentang hal yang membatalkan puasa, tentang sunnah-sunnah dalam berpuasa).
3. Persiapan amalan khas (prioritas) Ramadhan
Amalan
khas Ramadhan ini antara lain: berpuasa
sebaik-baiknya, sholat (malam) di bulan Ramadhan yaitu tarawih (dan tahajud), perbanyak
interaksi dengan Al Quran (membaca huruf, memperbaiki bacaan, menghafalkan
ayat-ayat Al Quran, memahami isi dan kandungan Al Quran, mengamalkan Al Qurán
dan mendakwahkan Al Quran), memperbanyak shodaqoh, dan mengeluarkan zakat
fitrah
4. Persiapan harta dan fisik
Harta
disiapkan untuk berinfaq sedekah, zakat fitrah dan menyediakan makanan buka
puasa bagi yang berpuasa sebab hal ini pahalanya sangat istimewa. fisik
disiapkan agar saat berpuasa tubuh tidak lemas atau mudah sakit karena
kurangnya tidur saat memperbanyak sholat malam atau I’tikaf.
Seorang mukmin pasti merindukan Ramadhan. Bulan yang tak bisa dibandingkan dengan 11 bulan lainnya. Bulan yang penuh keistimewaan sebab Allah menjanjikan pahala berlipat ganda bagi setiap amalan yang dilakukan di dalamnya. Allah juga menjanjikan rahmat, ampunan atas dosa-dosa dan terhindarnya dari api neraka bagi yang berpuasa karena Lillahi taála
No comments:
Post a Comment