catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Hikmah di Balik Musibah Eril di Sungai Aare

Beberapa hari terakhir saya dibuat merenung dan berpikir. Pemberitaan tentang sosok Emmeril Kahn Mumtadz terus mengalir. Meski tak bisa dipungkiri beberapa netizen nyinyir, alasannya mereka jenuh dan merasa pemberitaan hilang hingga diketemukannya Eril dalam kondisi meninggal terasa over. Saya memilih mengabaikan komen-komen sumir.

Sebagai penggiat media sosial, renungan khusus saya tulis dalam artikel. Dan seolah tak pernah habis hikmah yang saya dapatkan, saya tulis renungan sebagai hamba Allah di sini.



Waktu pemberitaan hilangnya Eril di sungai Aare tanggal 26 Mei, tak hanya media massa yang heboh. Media-media sosial juga ramai memperbincangkannya. Netizen Indonesia, termasuk saya yang dulu tak kenal sosoknya turut mendoakannya agar Eril segera diketemukan dengan selamat. Bukan sanak keluarga, tetapi turut perih membaca beberapa postingan Pak RK dan Bu Atalia selaku orang tuanya. Di balik kesedihan yang mencekam, kita bisa mendapatkan hikmah dan pelajaran, di antaranya:


1. Ajal tak memandang usia 

Sekali lagi, saya diingatkan kembali bahwa maut tak memandang usia. Lahir lebih dahulu bukan berarti berpulang lebih dulu. Seperti saat adik bungsu saya meninggal tahun 2002 yang lalu. Rasa perihnya masih terasa hingga kini, terutama saat ziarah di kuburnya. Mama (yang kini sudah menyusulnya) bahkan dulu sempat berkata bahwa kehilangan anak, ditinggal meninggal dunia lebih dulu itu perihnya lebih pedih daripada ditinggal meninggal suami. Dan kita pun tak pernah tahu, kapan ajal menjemput, mengantar pulang ke kampung halaman. Di situlah rahasia yang akan membuat orang cerdas selalu bersiap menjemput dan dijemput kematian. Sebab ajal rahasia, kita harus tetap waspada. Jangan sampai berpulang tiba-tiba tanpa bekal amal ibadah sebelumnya, naudzubillah

2. Manusia berencana Tuhan menentukan 

Kepergian Eril ke Swiss kabarnya  untuk persiapan mencari beasiswa untuk S2nya. Sang adik Zara berniat melanjutkan pendidikan di Swiss, maka Eril sebagai kakak berniat mempersiapkan segala sesuatu dan menemani sang adinda, ternyata di sana ia menjemput ajalnya. Saya jadi teringat nasihat Rasulullah dalam sebuah riwayat hadits, bahwa seorang mukmin hendaknya selalu berdoa ketika keluar rumah, ketika dalam atau hendak mengendarai kendaraan dan memulai perjalanan. Sebab, sebagian orang bepergian itu sejatinya sedang menuju tempat ia akan berpulang.

3. Kekuatan doa 

MasyaAllah, yang mendoakan Eril seperti tak kunjung habis seperti pula yang turut menangis. Dari keluarga, teman-teman dan masyarakat, hingga netizen, santri-santri pondok pesantren. Dari yang kenal dekat, hingga yang baru aja menemukan akun instagram @emmerilkahn. Bisa sedahsyat itu yang kirim doa. Sejak ia terseret arus dan didoakan selamat hingga keluarga menyatakan ikhlas dan menganggapnya telah meninggal masih terus banyak yang mendoakan agar jenazah bisa segera ditemukan. Hingga lautan pelayat yang mengantarkannya ke pemakaman. Masyarakat yang rela berpanas-panas di tepi jalan, di luar area pemakaman, sambil bersholawat dan berdzikir tahlil itu bukan atas perintah pejabat, tapi mereka hadir atas kemauan sendiri. 

Jika alasan mengalirnya doa-doa itu adalah karena ia anak pejabat, banyak pula anak pejabat yang meninggal lebih dulu tapi tak sedashyat ini doa yang dipanjatkan, Jika alasannya karena overnya pemberitaan, berapa banyak tokoh publik, selebritis, anak pejabat yang diberitakan karena kelakuan miringnya. Kita bisa mengambil hikmah mungkin mengalirnya doa-doa ini karena amalan rahasia yang Eril lakukan selama hidup. Seperti yang diungkapkan salah seorang sekuriti di kawasan Gedung Pakuan, bahwa baru Eril sebagai anak pejabat yang selama hidupnya menyempatkan diri menghampiri para sekuriti, memohon maaf dan memberikan THR menjelang hari raya.

4. Sabar dan syukur  

Rasulullah telah mengingatkan bahwa hidup mukmin itu menakjubkan. Ia bersabar ketika ditimpa musibah dan bersyukur ketika mendapat anugerah. Saya belajar, betapa bersabarnya pak RK dan Bu Atalia menghadapi musibah ini. Bahkan mereka bersyukur Eril ditemukan meski dalam kondisi meninggal. Padahal meninggalnya sosok yang kita cintai adalah musibah besar, tetapi kedua orang tersebut memberikan contoh bagaimana sosok mukmin seharusnya bersikap, yaitu dengan sabar dan syukur sekaligus meski ditimpa musibah.

Saya belajar tentang seorang ayah yang notabene seorang pejabat, mengaku bahwa musibah ini mengingatkannya kembali bahwa kekuasaan manusia itu ada batasnya. Di Jawa Barat, RK bolehlah seorang pejabat tertinggi. Tapi di Bern, saat kondisi darurat menimpa putranya ia tak mampu melakukan apa-apa, mengeluarkan perintah untuk proses penyelamatan (saya membaca pernyataan RK ini di tulisan Fahd Pahdepie saat mendampingi Zulkifli Hasan dan Hatta Radjasa saat melayat.

Bagi Kang Emil, kehilangan putera sulungnya di negeri orang adalah semacam ‘ujian kekuasaan’. Ia geregetan menghadapi otoritas Kota Bern dan negara setempat. Sayangnya ia tak bisa apa-apa di sana. “Kalau kejadian itu di Bandung, mungkin saya sudah kerahkan seribu orang. Tim SAR, BNPB, atau apa saja. Kalau perlu minta bantuan TNI. Masyarakat juga saya kira akan ikut membantu. Tapi di sana saya ‘powerless’, Pak. Kekuasaan ternyata tidak ada apa-apanya kalau Allah sudah berkehendak.” Kami semua terbengong mendengar cerita Kang Emil.

5. Tauhid

Masih ingat berbagai ramalan cenayang, paranormal mengenai keberadaan Eril? Keluarga RK memilih mengabaikan semuanya. Ikhtiar dilakukan secara logis sesuai peraturan pemerintah setempat, konsultasi dilakukan dengan menghubungi ulama. Dan akhirnya di hari ketujuh hilangnya Eril, keluarga menyatakan telah ikhlas dan menganggap Eril meninggal dunia serta mendirikan sholat ghaib sebab jenazah Eril belum ditemukan.

Berbagai pelajaran bisa kita dapatkan dari musibah ini, namun lima pelajaran itu yang sangat memberikan kesan mendalam. Semoga kelak kita berpulang dalam keadaan husnul khotimah. Perginya Eril dan kenangan yang ia tinggalkan menitipkan hikmah bahwa dalam hidup hendaknya diisi dengan banyak kebaikan. 










Share:

1 comment:

  1. Salut sama kisah sosok yang satu ini sih, lihat ceritanya dari IG dan ngikutin terus turut sedih dengan hanyutnya Eril. Tapi, alhamdulillah jasadnya masih utuh dan ditemukan. Ya, ada pelajaran penting dari peristiwa ini terima kasih sharingnya!

    ReplyDelete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.