Doa merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan Allah.
Jika dzikir adalah pujian, maka doa lebih kepada permohonan. Kita sering mendengar bahwa yang terjadi pada doa seorang mukmin adalah tiga hal:
1. Dikabulkan
"Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" QS Ghafir : 60
Allah telah berjanji akan mengabulkan doa hambaNya, sesuai dengan ayat 60 surat Ghafir
2. Diganti dengan yang lebih baik
"Tidak ada seorang pun yang berdoa dengan sebuah doa kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya, selama dia tidak berdoa yang mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi." HR At-Tirmidzi no. 3381.
Namun adakalanya permohonan/doa hambaNya diganti dengan yang lebih baik.
3. Dikabulkan atau diganti di akhirat
“Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan sebuah doa yang tidak terkandung di dalamnya dosa dan pemutusan silaturahmi, kecuali Allah akan memberikannya salah satu dari ketiga hal berikut: Allah akan mengabulkannya dengan segera, mengakhirkan untuknya di akhirat atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya". HR Ahmad 11133
Sebuah doa mungkin langsung dikabulkan, mungkin juga diganti yang lebih baik dari yang dipinta, tetapi bisa juga doa tersebut baru terjawab di akhirat
Namun adakala kita harus waspada mawas diri, ketika doa tak dikabulkan dan juga tak merasa diganti dengan yang lebih baik. Jangan-jangan memang doa kita tertolak. Apa yang menyebabkan doa tak terkabul? Saya merangkum tausiyah Ustadz Adi Hidayat mengenai sebab doa tak terkabul.
Penyebab doa tak terkabul:
1. Masih melekat hal-hal haram pada diri kita
Makanan, minuman, pakaian yang haram, haram dari bahannya atau cara mendapatkannya akan menyebabkan doa tak terkabul.
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (HR. Muslim)
2. Kurang beriman dan tidak menjalankan perintah Allah
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran" QS Al Baqarah : 186
Sesuai bunyi ayat ini Allah menegaskan bahwa mereka yang dikabulkan doanya adalah yang beriman dan memenuhi perintahNya.
3. Kurang memenuhi adab berdoa
"Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". (QS. Al-Isra : 110)
Adab berdoa adalah memohon dengan suara yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu keras, serta didahului dengan istighfar dan Asmaul Husna.
Menuliskan ini membuat saya merenung. Adakah doa-doa saya selalu terkabul? Jika saya mengajukan komplain pada Allah mengapa doa saya tak kunjung dikabulkan, apakah saya sudah sangat pede memenuhi adab berdoa? Dan jika doa saya telah dikabulkan apakah saya selalu menyambutnya dengan rasa syukur atau pura-pura lupa dan tak ada terimakasih kepada Allah seolah tak terjadi apa-apa...Astaghfirullah...
No comments:
Post a Comment