catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Kaleidoskop 2020

 Tahun 2020 adalah tahun berasa nano-nano. Ada tawa ada tangis kepedihan. Ada kehilangan, ada harapan.

Kebahagiaan ketika sempat bekerja menjadi salah satu kontributor di website organisasi / yayasan sosial. Kesedihan ketika pekerjaan itu tak berlangsung lama karena krisis ekonomi akibat pandemi menimpa.

Kepedihan mendalam ketika harus kehilangan Mama....

Harapan terkembang ketika saya merintis wirausaha berjualan bawang goreng crispy. Kesibukan mengolah bawang, mulai dari mengupas, membumbui, menggoreng hingga mengemas ternyata sangat menyita waktu. Hingga saya jarang menulis, kecuali menulis status-status medsos yang berisi renungan dan promosi.

Tahun 2020 penuh kenangan yang tak terlupakan. Rasa campur aduk tak karuan, seolah terwakili oleh foto ini sebagai gambaran.

Kepedihan yang terwakili pohon mati

Harapan yang tersemai pada benih-benih padi

Kebahagiaan ketika menatap mentari.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, malam tahun baru kami tak pergi kemana-mana. Tak ada acara istimewa

Saya hanya ingin menuliskan kembali catatan kecil di FB.

"Hari-hari menjelang akhir tahun hendaknya dilalui dengan memperbanyak muhasabah. Sebab bergantinya tahun, bertambahnya usia seiring dengan berkurangnya waktu hidup di dunia...

Renungkan kembali hari-hari yang telah berlalu..

Sudah cukupkah bekal kita untuk di akhirat nanti?

Bukan berarti kita tak boleh memikirkan duniawi. Urusan dunia boleh dipikirkan, tetapi jangan hanya berhenti di dunia. Sebab dunia hanya jembatan menuju akhirat. Apa yang kita lakukan di dunia kelak menentukan apa yang kita terima di akhirat. Kematian adalah kepastian. Tak ada seorang pun yang bisa memajukan atau mengundurkannya"

~Intisari tausiyah Ustadz Ahmad Habibul Muiz di Kajian Fiqih rutin Sabtu lalu.

Lalu datang beruntun kabar duka. Tetangga yang usianya sebaya atau malah lebih muda dari saya. Dan nyai yang biasa mengisi kajian di perumahan, juga masih muda..

Maut itu tak memandang usia.

Lahir di urutan nomor satu belum tentu berpulang terlebih dahulu.

Rezeki sudah tertakar tak kan tertukar, tetapi ibadah kita tak bisa diwakilkan, sudahkah bekal kematian dipersiapkan

Dan izinkan saya menyimpan kenangan foto-foto matahari terbit 2020 yang terindah yang pernah kusaksikan secara langsung, di area persawahan dekat perumahan. 

Seiring harapan, kita menjadi sosok yang lebih baik di tahun depan. Langkah-langkah berbuat kebaikan diberikan kemudahan..

Aamiin allahumma aamiin..








Share:

No comments:

Post a Comment

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.