Konon kubur itu gelap, penerangnya adalah Al Quran. Alam akherat itu kekal, setiap amal ibadah dan dosa diperhitungkan, penolong pun diharapkan, salah satu yang menjadi penolong di akherat (sebagai syafaat) adalah Al Quran. Al Quran, sebagai penerang kubur, sebagai pembawa syafaat bukan berarti berapa banyak Al Quran yang menghiasi rak buku kita, namun seberapa sering interaksi kita dengan Al Quran. Seberapa intens ayat-ayat Al Quran mengilhami hidup kita ini? Sudahkah mengaplikasikan tuntunan, larangan dan anjuran ayat-ayat Al Quran dalam kehidupan?
Dan ...apakah bacaan Quran sudah baik dan benar? Alamaak saya baru belajar ngaji dengan benar sekitar tiga tahun lalu, ketika sudah nggak kerja kantoran lagi. Alhamdulillah masih punya kesempatan ikut kelas tahsin sore hari (kalau masih ngantor pasti malasnya setengah mati). Terimakasih ustadz Handoyo, pengajar kelas Tilawati kami. Saya dan ibu-ibu lain yang notabene berangkat dari nol, ga punya ilmu jadi bisa memperbaiki bacaan Al Quran dengan hukum tajwidnya. Alhamdulillah lagi kami sempat terpacu untuk menghafalkan juz 30 (meski sekarang sudah lupa lagi OMG)
Sayangnya karena kesibukan pak ustadz dan muridnya yang mrotholi kelas mengaji di masjid kami terpaksa berhenti. Jujur kadang saya kangen suasana mengaji di serambi masjid sambil menikmati semilir angin. Kangen semangat belajar mengaji ibu-ibu yang tak muda lagi. Hingga suatu haru nemu pamflet Wani Ngaji
Ngga pakai nunggu lama langsung lah daftar ke nomor Ustadz yang dipasang di pamflet serta membagikan info berharga ini ke teman dan tetangga (biasa golek konco)
Maka bersama tetangga yang dulu juga teman saya ngaji Tilawati hadir di kelas perdana di Masjid Cordoba. Masjid SMP IT Insan Kamil Sekardangan Sidoarjo ini megah sekali, didesain mirip Masjid Cordoba bukti sejarah kejayaan Islam masa lalu di jazirah Arab sekitarnya (kapan-kapan saya ingin menuliskan review buku Islamic Lost History, tapi bacanya aja ga kelar-kelar)
Wani Ngaji, berharap Ridho Illahi |
Lah di sini "ketemu lagi" sama Ustadz Habib, pembina masjid Al Ukhuwwah di perumahan kami.
Tausyiah Ustadz Ahmad Habibul Muiz Lc di Launching Program Wani Ngaji (Kerjasama Wafa - Kotak Amal)
Mengapa kita harus belajar Al Quran? Karena:
1. Bukti kecintaan kepada Allah, cinta Rasul, cinta Islam dan cinta Al Quran (sebagai satu kesatuan)
2. Agar mendapat hidayah
3. Ingin hidup bahagia dan selamat dunia-akherat
4. Bukti jika kita seorang muslim
Bagaimana agar bisa belajar Al Quran dengan baik dan benar?
1. Pasang Niat
2. Kuatkan tekad
3. Cari guru yang tepat.
4. Kalau masuk kelas untuk belajar, jangan suka terlambat
5. Baca, pahami, hafalkan, amalkan Al Quran anda pasti selamat.
Kesempatan berikutnya Ustadz Thalib dan Ustadz Hadi memaparkan mengenai program Wafa dan seluk-beluknya.
Visi Wafa adalah: melahirkan ahli Al Quran sebagai pembangun peradaban masyarakat di Indonesia
Misi Wafa:
1. Mengembangkan model pendidikan Al Quran di Indonesia
2. Mewujudkan 5T dan 7M dalam metode pengajaran Al Quran
3. Bekerjasama dengan pemerintah untuk membangun generasi Qurani
Apa sih 5T dan 7M itu?
5 T dalam pembelajaran Al Quran adalah: Tilawah (membaca dengan tartil), tahfidz (menghafalkan), tarjamah (mengartikan), tafhim (memahami) dan tafsir (menafsirkan)
7M nya adalah : memetakan kompetensi guru dan siswa, memperbaiki kualitas guru Al Quran, Menstandarisasi proses pembelajaran, Membimbing, Mensupervisi, Menguji (munaqosah) dan Mengukuhkan pembelajaran Al Quran melalui sertifikat kelulusan.
Bagaimana agar bisa belajar Al Quran dengan baik dan benar?
ReplyDelete1. Pasang Niat
2. Kuatkan tekad
3. Cari guru yang tepat.
4. Kalau masuk kelas untuk belajar, jangan suka terlambat
5. Baca, pahami, hafalkan, amalkan Al Quran anda pasti selamat.
---Ini wajib diingat, tfs