Dulu saat pak SBY menjabat sebagai presiden dua kali periode pemerintahan serentetan bencana, kecelakaan massal memakan korban. Saya pernah berpikir: apakah Allah tak ridho' dengan kepemimpinannya. Maka "dikutuklah" negeri ini. Ternyata saya suudzon dan berburuk sangka. Ganti presiden bencana tetap melanda.
Kekerasan di atas namakan agama: ricuh pembubaran sholat Ied di Papua, kasus Tolikara, pembubaran KKR di Bandung dan masih banyak lagi....masih banyak lagi.
Kecelakaan massal tak terhitung. Kemacetan panjang mudik lebaran yang memakan korban. Kapal tenggelam. Dan paling memilukan gempa bumi Pidie Aceh saat subuh menyapa.
Insiden dan bencana yang datang silih berganti di negeri ini *mungkin* cara Allah memperingatkan hati dan kemanusiaan kita yang pelan-pelan mati tanpa kita sadari.
*mungkin* kita pandai memilih ayat-ayat suci yang sekiranya cocok dengan kemauan kita sendiri, mengabaikan ayat-ayatNya yang lain yang terasa sulit kita jalani. Seolah memandang kitab suci hanya sebagai diktat berisi opini.
*Mungkin* kita hanya mahir cara membenci, lupa bagaimana mencintai
*Mungkin* kita paham bagaimana mencaci lupa bagaimana cara menghormati
*Mungkin* kita selalu mau menang sendiri lupa bahwa hidup harus berbagi
*Mungkin* sebenarnya kita adalah wajah-wajah kalah, lelah... tersembunyi di balik topeng-topeng pongah.
Aku katakan *mungkin* seperti halnya aku tak pernah benar-benar paham keinginan Dzat Yang Maha Suci.
Tak pernah sungguh-sungguh yakin amalan mana yang Dia ridhoi.
Hanya satu yang ku yakini bahwa sekedar belas kasihNya saja aku hidup hari ini dan masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.
#DukaUntukPidie
#KesedihanUntukSegalaBentukKekerasanDiatasNamakanAgama
semoga Allah SWT memberir kekuatan dan kesabaran kepada mereka yg diberi ujian :(
ReplyDelete