catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Tips Berbisnis Mukena di Ramadhan dan Hari Raya

Iklan-iklan sirup bersliweran di layar kaca. Beranda FB mulai berhias foto mukena dan gamis cantik sebagai penyegar di tengah hawa panas Pilpres dan Pilkada. Inilah tanda-tanda Ramadhan sudah dekat.

Sebagai freelancer saya berupaya lebih bijak dalam mengelola uang belanja. Tidak mudah tergiur iklan sirup dan gamis nan mempesona. Namun berupaya mendapat penghasilan tambahan dengan berbisnis mukena.

Bolehlah saya ini disebut sebagai pedagang musiman. Jual mukena saja kalau pas Ramadhan dan jelang lebaran. Alhamdulillah dari untung tak lebih dari dua puluh ribu per potongnya, tahun kemarin saya bisa dapat penghasilan tambahan hingga satu juta rupiah dalam kurun waktu dua bulan. Padahal saya hanya bermodal kuota internet sebagai dropshipper plus satu juta rupiah sebagai modal untuk stock mukena di rumah.

Bagi saya, keuntungan satu juta rupiah itu luar biasa sebab saya merasa tidak punya bakat dagang. Tapi kalau nekad Alhamdulillah bisa juga. Tentunya juga punya tips khusus agar bisa merasakan gurihnya bisnis mukena.

Begini nih tips saya berbisnis mukena:
1. Beriklan memanfaatkan media sosial dengan bijak.
Daripada nganggur. Saya upload foto-foto dagangan dengan caption menarik. Nggak perlu tag orang. Bisa-bisa kena block karena orang sebal ditag tanpa izin.
2. Harga bersaing
Saya tidak mematok laba terlalu tinggi. Bener, 20 ribu per potong kalau ada 50 transaksi kan sudah dapat satu juta. Maka ambil barangnya dari pedagang besar atau supplier langsung agar dapat harga murah yang masih bisa bersaing untuk dijual lagi.
3. Follow up dengan pelanggan.
Jangan lupa menginformasikan no resi pengiriman dan menanyakan pada konsumen apakah sudah menerima barang, apakah sesuai dengan keinginan.
4. Mempromosikan sesuai fakta
Jika sudah pernah memegang bahan mukena, saya katakan pada calon pembeli seperti apa yang saya rasakan. Jika saya menjual mukena tersebut sebagai dropshipper, saya katakan jujur belum pernah menyentuh bahannya dan memaparkan sesuai spesifikasi yang diberikan supplier. Kenali pasar, ada yang suka mukena model terusan dan ada yang lebih senang mengenakan mukena dua potong atas bawah.

5. Berani ambil resiko
Jika calon pembeli membatalkan pembelian karena dianggap tidak sesuai dengan promosi jangan patah hati. Saya pernah mengalami. Saya juga tidak marah pada pembelinya. Barangnya bisa saya pakai sendiri, dihadiahkan atau dihibahkan atau dijual murah sekadar balik modal atau rugi sedikit.

Bagaimana, tertarik berbisnis mukena? Bismillah saja, kalau rezeki insyaAllah tak kemana.
Share:

1 comment:

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.