catatan seorang ibu, wanita, hamba sahaya yang ingin berbagi pikiran dengan dunia

Cara Bijak Mengatasi Demam Pada Anak

Tempra, Obat Demam Raditya   
       Demam anak, panas tinggi bisa terjadi-secara tiba-tiba. Itu sebabnya orang tua mesti siap sedia Obat agar si anak kembali sehat. Tempra adalah penurun demam yang sangat efektif. 
      Raditya, anak bungsu saya setiap kali menderita flu pasti diawali dengan demam dan panas. Hampir semua penyakit yang diakibatkan oleh virus dan bakteri menyebabkan demam. Apakah demam itu sebenarnya? Demam sebenarnya merupakan bentuk perlawanan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit yang terjadi secara alami. Ketika virus, kuman, bakteri mulai menyerang sistem imunitas mengenalinya sebagai zat asing (antigen) yang harus dilawan. Mekanisme tersebut menyebabkan suhu tubuh meningkat secara otomatis. Peningkatan suhu tersebut juga berfungsi sebagai peringatan untuk mewaspadai gejala penyakit selanjutnya. Singkatnya demam terjadi karena adanya infeksi dalam tubuh dan sistem pertahanan tubuh sedang bertarung melawan penyebab penyakit.
      Apa yang dilakukan jika anak demam? Apakah sesegera mungkin memberikan obat penurun panas? Para dokter menyarankan agar tidak terburu-buru memberikan obat penurun panas sebab suhu tubuh meningkat berarti memberi kesempatan membunuh kuman secara alami. Obat penurun panas baru disarankan diberikan jika panas tubuh meningkat satu derajat dari kondisi normal jika diukur oleh thermometer. Oleh sebab itu mengukur panas tubuh secara akurat harus menggunakan thermometer bukan dengan menempelkan telapak tangan di dahi atau bagian tubuh lain.
Obat penurun demam apa yang aman bagi anak? Kalau saya memilih Tempra , sejak Rafif si sulung masih balita. Kini Raditya menggunakan obat yang sama. 


Mengapa saya memilih Tempra ? Ini dia alasan saya :
a.   Tidak mengandung alkohol. Sebagian besar obat menggunakan alkohol sebagai bahan pelarut. Sebagai seorang muslim sebisa mungkin saya menghindari obat yang mengandung alkohol. Saya merasa tenang mengetahui Tempra tidak mengandung alkohol

b.   Kandungan zat dalam obat. Kita sepakat bukan bahwa jika dalam tidak mematuhi aturan dosis atau penambahan zat-zat tertentu yang tidak diperlukan dalam obat bisa menjadi racun? Salah satu cara menghindari resiko adalah membaca label pada kemasannya. Saya memilih Tempra sebab di dalam larutannya hanya mengandung paracetamol yaitu zat penurun panas. Setiap 5 mL Tempra sirup mengandung 160 mg Paracetamol.
c.   Kemasan aman dan praktis. Tempra dikemas dalam kemasan botol plastik dengan tutup botol sistem “push down” atau tekan sambil diputar yang aman sehingga tidak mudah tumpah atau pecah
d.   Tersedia dalam rasa buah. Kenapa sih anak-anak susah minum obat pasti karena rasanya yang pahit. Tempra aman dikonsumsi anak-anak karena tersedia dalam rasa buah. Ada tiga varian tempra yaitu Tempra Drops rasa anggur untuk bayi berusia di bawah satu tahun, Tempra sirup dalam rasa anggur untuk anak usia 1-5 tahun dan Tempra Forte untuk anak usia 5-12 tahun dalam rasa jeruk.
e.  Manjur. BT atau was-was ngga sih kalau sudah memberikan obat penurun panas tapi kondisi anak tak kunjung membaik? Alhamdulillah Rafi dan Radit selama ini cocok dengan Tempra. Baik Radit maupun Rafi setiap kali demam tidurnya ngga nyenyak, sering mengigau. Kalau panasnya sudah tinggi sekitar 38,5o – 390 Celcius langsung saya berikan Tempra sesuai dosis yang tertera pada kemasan, Alhamdulillah panasnya turun nggak sampai dua hari. senang melihatnya kembali ceria.


Oh ya selain memberikan obat saya juga mengupayakan menurunkan panas anak dengan cara alami yaitu :
a. Menggosokkan bawang merah di punggung sebab bawang merah mengandung  minyak atsiri serta sikloaliin metilaliin dan floroglusin yang membantu menstabilkan suhu tubuh.
b. Mengompres menggunakan air bersuhu ruang. Saya menghindari mengompres dengan air dingin atau es bahkan alkohol sebab cara demikian bisa menyebabkan kejang. Perubahan suhu drastis sangat berbahaya bagi kondisi tubuh.
c.  Memberikan banyak minum. Kalau panas tinggi anak lebih banyak mengeluarkan keringat. Agar tidak dehidrasi saya biasa memberikan minum air putih lebih banyak untuk anak-anak menggunakan sedotan agar lebih mudah sebab biasanya bibir mereka turut pecah-pecah akibat demam.


Sehat itu mahal ya ayah dan bunda. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Usahakan agar anak-anak tidak mudah sakit dengan memperhatikan asupan makanan serta memberikan kesempatan mereka cukup beristirahat. Tak lupa sedia payung sebelum hujan, sediakan obat-obatan yang tepat untuk membantu memulihkan kesehatan.
Share:

4 comments:

  1. Mengandung paracetamol ya, mba. Kalo anak demam sebenarnya tinggal dikompres aja. Setauku ada hadisnya juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau panasnya ngga tinggi kompres dan banyak minum air putih Ila, kalau sudah terlalu tinggi, 38,5- 39 bahaya kalau gak segera turun. Adikku pernah step karena panas tinggi :) . Tempra selama ini cocok buat anak2 karena hanya mengandung Paracetamol gak campur2 zat lain, juga tidak mengandung alkohol :)

      Delete
  2. wuih mantap nih tulisannya, enak dibaca.

    yg belum ikutan yuk segera menyusul :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih :) haa sekarang sih tinggal nunggu pengumuman...doain ya semoga ada rezeki saya dapat hadiahnya

      Delete

BloggerHub

Warung Blogger

KSB

komunitas sahabat blogger

Kumpulan Emak-emak Blogger

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Powered by Blogger.

About Me

My photo
Ibu dua putra. Penulis lepas/ freelance writer (job review dan artikel/ konten website). Menerima tawaran job review produk/jasa dan menulis konten. Bisa dihubungi di dwi.aprily@gmail.com atau dwi.aprily@yahoo.co.id Twitter @dwiaprily FB : Dwi Aprilytanti Handayani IG: @dwi.aprily

Total Pageviews

Antologi Ramadhan 2015

Best Reviewer "Mommylicious_ID"

Blog Archive

Labels

Translate

Popular Posts

Ning Blogger Surabaya

Ning Blogger Surabaya

Labels

Labels

Blog Archive

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.